IRAN TERKINI : Pesawat Ukraina Jatuh Berkeping di Iran, Amerika dan Kanada Yakin Terkena Rudal Iran
Ketegangan kembali muncul di kawasan Teluk, setelah Amerika Serikat dan negara-negara Barat menyebut tembakan rudal Iran lah yang membuat pesawat
"Tidak mungkin awak pesawat punya waktu untuk bereaksi terhadap rudal apapun. Mereka mungkin tidak melihat ada rudal datang," kata Michael Duitsman, seorang peneliti di Middlebury Institute of International Studies.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengatakan mereka akan mengevaluasi tingkat partisipasinya dalam penyelidikan jatuhnya pesawat Ukraina.
Dalam aturan yang ditetapkan oleh organisasi penerbangan PBB, NTSB berhak untuk berpartisipasi dalam penyelidikan karena kecelakaan itu melibatkan pesawat jet Boeing 737-800 yang dirancang dan dibangun di AS.
Selain Boeing, Iran mengundang pemerintah yang warganya jadi korban kecelakaan, untuk bergabung dalam penyelidikan. "Semua laporan ini adalah perang psikologis melawan Iran," kata juru bicara pemerintah, Ali Rabiei.
Sebut kotak hitam rusak
Namun juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei, mengatakan laporan itu merupakan kebohongan besar. Ali Rabiei, menuduh Amerika Serikat (AS) menyebarkan informasi sesat tentang kecelakaan itu.
"Tidak ada yang akan memikul tanggung jawab atas kebohongan besar setelah diketahui klaim itu curang," kata Rabiei dalam sebuah pernyataan, menurut Press TV, Jumat (10/1).
Menurutnya informasi bohong itu sengaja disebarkan untuk menekan Iran terkait konflik yang makin meruncing antara AS dan Iran.

"Sangat disayangkan operasi psikologis pemerintah AS dan mereka yang mendukungnya, secara sadar dan tidak sadar, menambah penghinaan terhadap cedera keluarga yang berduka. Mereka mengorbankan keluarga korban untuk tujuan tertentu," katanya.
Pesawat itu, sebuah Boeing 737-800, rencananya terbang menuju ke Kiev, ketika jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Imam Khomeini.
Para korban terdiri dari 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman, dan tiga warga negara Inggris.
Ali Abedzadeh, kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran, mengatakan kotak hitam pesawat itu dalam kondisi rusak ketika ditemukan. Iran kemungkinan perlu bantuan dunia internasional untuk mencari solusi terkait hal itu.
Abedzadeh juga meragukan sinyalemen pesawat itu ditembak jatuh. "Jika sebuah roket atau rudal mengenai sebuah pesawat, barang itu akan jatuh secara bebas," katanya kepada CNN.
Laporan dari organisasi penerbangan sipil Iran yang disusun berdasarkan keterangan para saksi di darat dan dari sebuah pesawat yang terbang di ketinggian yang sama, pesawat itu terbakar saat masih terbang di udara.
Masalah teknis tidak disebutkan dalam laporan itu, yang juga mengatakan tidak ada komunikasi radio dari pilot. Pesawat menghilang dari radar pada ketinggian 8.000 kaki (2.440 meter).