Kisah Pelajar SMK Pilih Gantung Diri dan Tinggalkan Surat Wasiat : Wes Gak Usah Ngragati Aku
RH (17) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dapur rumah tempat tingyalnya di Jalan Pacar Keling Surabaya, Senin (13/1/2020).
TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Saat ditemukan pertama kali oleh ayahnya, RH sudah dalam kondisi tergantung dengan leher terikat tali sabuk di sebuah kayu balok yang melintang antara kamar dan dapur.
RH (17) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dapur rumah tempat tingyalnya di Jalan Pacar Keling Surabaya, Senin (13/1/2020).
Seorang saksi mata menyebut di sekitar jasad korban RH ditemukan sebuah kertas bungkus makanan coklat yang berisikan surat wasiat.
• Kento Momota dan 2 Pebulutangkis Kecelakaan di Malaysia, 1 Orang Tewas, Bisa Ikut Indonesia Open?
• Cerita Firasat Teddy Suami Lina Sebelum Meninggal Lihat Kejanggalan Istri Hingga Jatuh Tengkurap
• Zaili Dose Ungkap Perkataan Sule Saat Jenazah Lina Dimakamkan : Abdi Teh Nyaah Pisan ka Lina
• Ini Dia Sinuhun Totok Pimpinan Kerajaan Agung Sejagat Purworejo yang Menghebohkan
Belum jelas isi surat tersebut ditujukan untuk siapa, menurut saksi mata berinisial CM itu bercerita tentang persoalan keluarga.
"Kira-kira bunyinya gini, "Aku wes gak duwe cita-cita maneh. Wes gak usah ngragati aku. Duek e gawe bangun omah ae. Sesuk ketemu aku saben malam jumat" (aku sudah tidak punya cita-cita lagi. Sudah tidak perlu merawat aku lagi. Uangnya buat renovasi rumah saja. Esok ketemu aku tiap malam jumat)," ujar CM menirukan isi surat tersebut meskipun seingatnya.
Bunuh Diri di Sungai Bengawan Solo
Diduga lama menganggur pria asal Gresik nekat bunuh diri.
Mohammad Fuad Thoifi Ihsan (22) nekat bunuh diri dengan melompat ke sungai Bengawan Solo dari jembatan Sungai Sembayat, Gresik, Minggu (12/1/2020).
Sampai kini, Fuad belum ditemukan.
Menurut ayah Fuad, Zainul, sebelum dikabarkan terjun ke sungai Bengawan Solo, Fuad pamit perti ke rumah temannya.
"Pamitnya tadi ke rumah teman jam 16.30 Wib ," ujarnya, Minggu (12/1/2020).
Saat itu, Zainul sempat tidak mengizinkan putra bungsunya itu pergi meninggalkan rumah.
Menurut Zainul, anaknya itu frustasi karena tak kunjung mendapat pekerjaan setelah lulus sekolah empat tahun lalu.
Selama ini, putranya berusaha mencari kerja namun tidak kunjung mendapat panggilan.
"Saking ingin melihat anak bekerja, saya mengajukan pensiun dini jadi sopir di PT Petrokimia Gresik agar anak saya yang menggantikan saya tetapi malah diperpanjang. Anak saya tidak sabaran," terangnya.