Kisah Rohimah yang Tak Sadar Tidur di Atas Ular Sanca Sepanjang 3,5 meter : Mungkin Cari Tikus
Rohimah bercerita, dia seperti mendengar suara ular tengah memakan tikus beberapa hari lalu.
TRIBUNJATENG.COM, TANGERANG SELATAN - Rohimah bercerita, dia seperti mendengar suara ular tengah memakan tikus beberapa hari lalu.
Sebelum tertangkap, ular sepanjang sekitar 3,5 meter tersebut diperkirakan terjebak di dalam tempat tidurnya selama berhari-hari.
Rasa takut masih menyelimuti Rohimah (60) jika mengingat penangkapan seekor ular sanca di rumahnya di kawasan Witana Harja, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (9/1/2020) malam.
• Fakta Baru Kematian Lina: Makanan Terakhir Diduga Jadi Penyebab Kematian Lina dan Sempat Masuk IGD
• Beredar di Whatsapp WA Lambang Bintang David dan Nazi di Singgasana Kerajaan Agung Sejagat Purworejo
• Ini Dia Sinuhun Totok Pimpinan Kerajaan Agung Sejagat Purworejo yang Menghebohkan
• Berkah Twitter, Kembar Nadya dan Nabila Dipertemukan Setelah 16 Tahun Berpisah, Ternyata Kembar 3

"Saya denger kaya ada ular makan tikus tiga hari lalu itu. Tidak mengira kalau ada ular di dalam kasur," ucap Rohimah saat ditemui di rumahnya, Jumat (10/1/2020).
jenis sanca dengan panjang sekitar 3,5 meter ditangkap warga yang bermukim di Witana Harja, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (9/1/2020) malam.
Ular tersebut ditangkap setelah beberapa hari bersarang di dalam kasur.
Meski telah mendengar suara itu, Rohimah menghiraukannya.
"Iya masih biasa saja. Masih tidur di situ. Nggak taunya pas kemarin ketangkep baru sadar selama ini tidur ada ularnya di bawah," katanya.
Keberadaan ular tersebut diketahui saat anak perempuan Rohimah sedang menyapu kamar dan melihat sisi kasur yang tidak merata.
Kasur tersebut sempat diperiksa dengan ditekan.
Namun, untuk lebih memastikan, kasur tersebut disobek.
Mereka terkejut melihat ular terjebak di dalam kasur.
Rohimah mengira, ular tersebut masuk melalui lubang kecil yang ada di pojok kanan kasur tersebut.
"Saya kira sih ular itu masuk dari lubang kecil. Emang ada itu di kasur lubang kecil. Mungkin cari tikus atau apa malah jadi nggak bisa keluar karena kan banyak per di dalam kasur," katanya.
Setelah menemukan ular di rumahnya, kini Rohimah menumpang tidur di rumah anak laki-laki bersama kedua cucunya.
"Saya tidur di samping rumah anak sama cucu. Untuk kasur kan emang dua saya tumpuk, satunya yang ada ular yang satu lagi saya dirikan nggak saya tidurin karena takut," tutupnya.
Sebelumnya, butuh waktu sampai 3 jam untuk menangkap ular sanca itu.
Kendalanya, ular terjebak di dalam per kasur.
"Kendalanya ini kan ular panjang dan cukup besar dan di dalam kasur ada per itu yang menyulitkan. Ada tiga jam ditangkap sampai jam 12 malam," kata anak dari Rohimah, Teguh.
Menurut Teguh, kesulitan dalam proses penangkapan ular membuatnya harus menggunakan peralatan khusus seperti tang.
Proses penangkapan ular tersebut menjadi perhatian warga setempat. Warga pun akhirnya ikut membantu Teguh menangkap ular itu.
Mereka membantu merobek kasur berukuran 160x200 sentimeter yang biasa ditidurinya.
Ular Piton
Ular jenis pyton banyak dijadikan hewan peliharaan oleh sebagian orang.
Ular yang mampu tumbuh sampai 10 meter ini menarik pecinta reptil karena memiliki motif yang bagus dan tidak berbisa.
Satu di antara jenis ular pyton yang belakangan ini banyak diminati adalah Bacan Emeraldo.
Ular pyton ini tergolong unik karena warnanya yang kuning cerah atau cenderung seperti albino.
Bacan Emeraldo semakin terkenal di kalangan pecinta reptil setelah Panji Petualangan juga memiliki ular ini dan memamerkannya di channel youtube.
Bacan Emeraldo sendiri merupaka ular liar atau lebih dikenal dengan ular WC.
"Sebenarnya ini ular jenis pyton biasa, tetapi dikembangbiakkan dan dikawinkan dengan jenis lain lalu ketemulah morph bacan ini," ucap Ketua Semarang Reptile Community, Adit, kepada Tribunjateng.com, Minggu (12/1/2020).
Morph Bacan Emeraldo tergolong baru sehingga pemilik ular ini tergolong sedikit.
Motifnya mirip seperti sanca kembang namun dengan warna kunung cerah.
Kepalanya berbentuk segitiga dengan warna putih.
Bahkan di Semarang baru ada satu orang yang memiliki ular janis ini.
"Kalau di Semarang saya belum tahu ada berapa, cuma yang saya tahu baru saya di Serkom yang punya," lanjut Adit.
Adit menambahkan jika awal mula ia memelihara ini karena tertarik dengan motifnya yang unik dan beda dari ular pyton lainnya.
"Awal mula tertariknya karena lucu, imut dan beda dari ular lain,".
Tak beda dengan pyton lainnya, perawatan Bacan tergolong mudah.
Untuk makan, biasanya Adit memberikan tikus putih setiap dua atau tiga hari sekali.
Ular bacan sendiri mampu mencapai panjang 5 meter.
Untuk harga, ular Bacan Emeraldo bisa menembus angka Rp 30 juta, tergantung dari kualitasnya.
"Untuk harga lumayan lah, tergantung dari kualits. Breedernya sendiri ada di Jawa Timur,"
Nah tertarik memelihara ular ini?
Ular ini tidak berbisa sehingga cocok dijadikan peliharaan bagi para pecinta reptil.
Untuk bisa menemukan informasi seputar ular ini bisa merapat di acara kopdar Serkom yang dilaksanakan setiap hari Minggu pagi di acara CFD Jalan Pahlawan.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Rohimah Tidur di Atas Ular yang Terjebak di Dalam Kasur "
• Heboh Kerajaan Agung Sejagat Purworejo Kekuasaannya di Seluruh Dunia, Ini Kata Ganjar
• Pemprov DKI Jakarta Akan Wajibkan Warga Beli Mobil Baru Bawa Surat Punya Garasi dari Kelurahan
• Nanti Malam Sebagian Besar Wilayah Kota Semarang Berpotensi Hujan Lebat, Ini Prakiraan Cuaca BMKG
• Cerita Sholihin Kernet Truk Mulut Terkunci Tak Bisa Teriak Rem Blong Sebelum Kecelakaan di Semarang