Tak Hanya Iran Vs Amerika, Kini Kanada Juga Mulai Panas, Trudeau : Kami Akan Mencari Keadilan
Pernyataan Justin Trudeau diucapkan di hadapan keluarga korban dalam acara peringatan bagi 57 warga negara Kanada yang meninggal dunia.
Justin mengaku mendapatkan bukti berupa data intelijen baik dari pihaknya maupun sekutu dalam Sky News Kamis (9/1/2020).
"Bukti itu mengindikasikan bahwa pesawat tersebut jatuh setelah ditembak rudal Iran. Mungkin saja tidak disengaja," katanya.
Meski begitu, Justin tidak ingin langsung menarik kesimpulan atau menuduh secara langsung, serta menolak menjabarkan detilnya.
Presiden Iran, Hassan Rouhani Minta Maaf
Iran sempat mengakui bahwa militernya menembak jatuh pesawat tersebut lantaran salah mengidentifikasi serangan.
Akibat kejadian tersebut, 176 orang meninggal dunia.
Kendati pada awalnya sempat menolak disalahkan atas kasus itu, melalui Presiden Iran, Hassan Rouhani, pemerintah Iran mengucapkan duka yang mendalam bagi para korban.
"Republik Islam Iran sangat menyesal atas kesalahan besar ini"
"Duka dan doa saya untuk semua keluarga yang ditinggalkan" ujar Hassan melalui media sosial pribadinya di akun Twitter, @HassanRouhani, Sabtu (11/2/2020).
"Investigasi terus dilanjutkan untuk mencari tahu dan menuntut tragedi besar dan kesalahan tak termaafkan ini, " tambahnya.
Iran Ajak Boeing, Ukraina, dan Kanada untuk Identifikasi Kotak Hitam
Sebelumnya, Iran mengajak pihak Boeing , Ukraina, dan Kanada untuk menyelidiki jatuhnya pesawat Ukraina yang menewaskan 176 orang.
Kabar yang disampaikan oleh otoritas media lokal Iran yang dikutip AP, Jumat (10/1/2020) ini menyebut Iran terbuka dengan penyelidikan luar.
Senada dengan itu, CNN pada (10/1/2020) juga mengabarkan otoritas penerbangan sipil Iran atau Iran's Civil Aviation Authority membutuhkan bantuan dari luar untuk membaca kotak hitam Pesawat Ukraina International Airlines jenis Boeing 737.
Melalui pimpinannya, Ali Abedzadeh, negaranya 'dimungkinkan' membutuhkan bantuan luar untuk memeriksa kotak hitam yang telah rusak.