Polisi Akan Klarifikasi Kerajaan Agung Sejagat Purworejo soal Dugaan Makar
Polres Purworejo masih menyelidiki kehebohan munculnya Kerajaan Agung Sejagat (KAS) Purworejo atau Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS)
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO - Polres Purworejo masih menyelidiki kehebohan munculnya Kerajaan Agung Sejagat (KAS) Purworejo atau Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) yang membuat resah masyarakat.
Wakapolres Purworejo, Kompol Andis Arfan mengatakan pihaknya masih melakukan koordinasi.
"Kita dari pihak Polres sudah berkoordinasi dengan Pemda, Dandim, untuk sama-sama meminta klarifikasi kepada yang bersangkutan," ujar wakapolres saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).
• Fakta Baru Kematian Lina: Makanan Terakhir Diduga Jadi Penyebab Kematian Lina dan Sempat Masuk IGD
• Iran Serang Bertubi-tubi Pangkalan Militer Amerika, 6 Jam Ratusan Tentara Denmark Sembunyi di Bunker
• Cerita Pasukan Denmark Pasrah Sembunyi di Bunker saat Pangkalan Militer AS Digempur Rudal Iran
• Keraton Agung Sejagat Purworejo: Nama Istri Totok Santoso Adalah Nama Ibunda Raja Terbesar Nusantara
Pihaknya akan mempelajari lebih jauh terkait Keraton Agung Sejagat (KAS) terutama terkait dengan pernyataan kekuasaan meliputi seluruh dunia.
Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat, atau yang kerap dipanggil Sinuhun oleh para punggawa pengikutnya menyatakan kekuasaanya meliputi seluruh dunia.
Jika memang demikian otomatis akan menimbulkan potensi atau dugaan makar.
Soal dugaan adanya makar, pihak kepolisian belum bisa memastikan hal itu.
"Kita belum menerima informasi itu langsung dari pihak yang bersangkutan.
Sebab informasi di luar sana masih simpang siur.
Ada yang bilang nguri-nguri budaya, ada yang mendirikan kerajaan," ujar Wakapolres Purworejo.
Wakapolres mengatakan sampai dengan saat ini belum ada laporan resmi dari siapapun terutama perwakilan warga masyarakat terkait hal tersebut.
"Artinya ada ataupun tidak ada laporan kita akan turun, termasuk kemarin bertemu dengan kepala desa, camat yang berupa tembusan kepada bupati," imbuhnya.
Sekarang pihak kepolisian masih memonitor kondisi di Desa Pogung.
Yang memonitor dari luar ataupun dalam, yaitu baik dari kepolisian langsung atau warga masyarakat sendiri.
Kodam IV Diponegoro selidiki tujuan Kerajaan Agung Sejagat
Kodam IV Diponegoro saat ini masih menyelidiki Kerajaan Agung Sejagat (KAS) di Purworejo.
Hal ini disampaikan Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa selepas membuka acara HUT Penerangan Kodam (Pendam) IV/Diponegoro, ke 69, Selasa (14/1/2020).
Dia menegaskan pihaknya sedang mengumpulkan informasi terkait keberadaan KAS yang sedang viral di media sosial tersebut.

"Kami mau cek dulu dan selidiki seperti apa tujuan dan kegiatan kerajaan itu," ujarnya.
Kasdam mengaku sudah mendapat informasi terkait KAS. Namun belum dapat menyimpulkan KAS merupakan kelompok makar atau tidak.
"Kepastian makar atau tidak kami harus memastikan terlebih dahulu.
Nanti tindakan seperti apa yang kami ambil, kami sampaikan berikutnya," tegas Kasdam.
Proses Pembangunan Keraton Agung Sejagat sampai saat ini masih terus dikerjakan.
Terlihat ada sebuah bangunan kerangka mirip saka atau tiang-tiang dari kayu berdiri kokoh seperti akan menjadi sebuah pendopo.
Di sisi yang lain yang kurang lebih 20 meter dari bangunan pendopo,
Terdapat sebuah kolam atau sendang yang memiliki sumber air tapi tidak terlalu jernih.
Sementara di sudut lain juga ada sebuah batu besar di gubug kecil agar tidak terhindar dari hujan atau panas secara langsung.
Seperti yang diinfokan sebelumnya bahwa, rumah dan lahan yang saat ini ditempati menjadi Keraton Agung Sejagat adalah milik dari Cikmawan (53) warga asli RT 3 RW 1 Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan.
Diketahui ternyata Cikmawan adalah Adipati Djajadiningrat adalah bagian dari punggawa keraton atau sebagai koordinator ndalem Keraton Agung Sejagat.
"Sinuhun itu adalah kaisar, setelah nantinya diangkat menjadi kaisar nantinya dia akan pindah di situ," kata Djajadiningrat kepada Tribunjateng.com.
Sumarni (56) yang merupakan tetangga perisis keraton mengatakan jika para pengikutnya berpandangan aneh dan diluar kebiasaan.
Salah satu konsep pemikirannya adalah bahwa negara tidak akan sejahtera jika tidak dipimpim oleh kaisar.
Sang Kaisar sendiri adalah Totok Santoso Hadiningrat dianggap akan menjadi pemimpin dan menguasai dunia.
Namun sayang ketika ditanya terkait ijin mendirikan perkumpulan, Sumarni mengatakan jika salah satu dari mereka menjawab bahwa mereka tidak perlu ijin.
"Ketika ditanya apakah sudah ada ijin, mereka menjawab tidak perlu ijin di Indonesia.
Hal itu karena pengaruhnya yang sudah internasional," katanya.
Deretan Klaim Totok dan Reaksi Ganjar Pranowo
Kabar kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah menghebohkan masyarakat.
Bukan hanya kemunculannya yang mendadak, tetapi klaim Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santosa Hadiningrat.

Berikut ini sejumlah pengakuan Totok
1. Induk dari segala kerajaan
Dalam sambutannya, Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa Hadiningrat menyatakan Keraton Agung Sejagat merupakan induk dari seluruh kerajaan yang di dunia.
Tidak hanya itu, Keraton Agung Sejagat adalah induk dari seluruh negara di dunia.
2. Wadah terkait konflik
Sehingga, Keraton Agung Sejagat katanya menjadi wadah terkait konflik yang ada di dunia saat ini.
"Kita umumkan kepada dunia Keraton Agung Sejagat sebagai induk daripada seluruh kingdom state tribune colony atau republik yang ada di dunia ini menyatakan menjadi jondang (kotak) terhadap konflik yang terjadi di seluruh dunia," Ungkap Totok dalam sambutan.
3. Memperbaiki sistem bernegara
Kerajaan ini mengklaim berperan memperbaiki sistem kedaulatan, sistem bernegara, sistem ekonomi dan moneter secara global.
4. Punya Abdi Dalem
Tidak hanya berpakaian layaknya abdi dalam keraton, mereka mengaku memiliki raja dan permaisuri layaknya sebuah kerajaan.
Kekuasaan sang raja pun katanya tidak terbatas pada wilayah Purworejo tetapi melebihi Indonesia bahkan meliputi seluruh dunia.
5. Memiliki Istana di Desa Desa Pogung Juru Tengah
Bangunan yang dijadikan sebagai istana itu berada di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Purworejo, Jawa Tengah.
6. Reaksi Ganjar Pranowo

Terkait klaim Raja Keraton Agung Sejagat tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan jajarannya untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
Komunikasi penting untuk menjawab beragam pertanyaan tentang kemunculan Keraton Agung Sejagat yang kini viral dan menjadi perbincangan masyarakat. (Tribunjateng/jati)