Foto Hasil Rontgen Macan Tutul Mati di Hutan Gunung Muria Pati
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Tengah, Darmanto merilis foto hasil rontgen macan tutul yang mati di Hutan Gunung Muria, Pati
TRIBUNJATENG.COM - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Tengah, Darmanto merilis foto hasil rontgen macan tutul yang mati di Hutan Gunung Muria, Pati, Rabu (15/1/2020).
Darmanto mengatakan rontgen dilakukan di sebuah klinik hewan di Semarang.
"Hasil rontgen tidak menunjukkan adanya proyektil, benda asing, atau luka baru," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Tribunjateng.com, Rabu (15/1/2020).
• Raja Sempat Cekcok dengan Ratu Keraton Agung Sejagat, Ini Tugas Kanjeng Dyah Sebagai Permaisuri
• Massa Pendukung Anies: Ada Presiden yang Kinerjanya Setingkat Lurah
• Panglima Langit Datangkan Nenek yang Rasuki Istri Anang Hermansyah, Ingin Ashanty Mati Perlahan
• Misteri Batu Besar di Pelataran Kerajaan Keraton Agung Sejagad di Purworejo? Muncul Pukul 03.00 WIB
Hasil rontgen, lanjut Darmanto, juga tidak menunjukkan adanya perubahan struktur tulang.
"Untuk memastikan kematian macan tutul kami masih menunggu hasil laboratorium dari Departemen Patologi FKH Unair Surabaya," ujarnya.
Berikut foto-foto hasil rontgen



Ditemukan warga
Seekor anak macan tutul (Panthera Pardus Melas) berusia sekira 1,5 tahun ditemukan dalam keadaan mati di kawasan hutan Gunung Muria, tepatnya di Kebun Sekar Gading, Desa Plukaran, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Minggu (12/1/2020) lalu.
Mengenai hal ini, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Tengah Darmanto menjelaskan, bangkai macan tutul berjenis kelamin jantan tersebut ditemukan oleh Siti, istri dari Tarmuin, warga Dukuh Beji RT 3 RW 2, Desa Plukaran, Kecamatan Gembong.
“Lokasi ditemukannya kira-kira 50 meter dari kendang sapi. Bangkai macan tutul yang ditemukan dalam kondisi anus berdarah tersebut kemudian dikuburkan oleh masyarakat, sehari setelah ditemukan,” ujar Darmanto dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).

Ia menyebut, Balai KSDA Jawa Tengah baru mendapat informasi mengenai kematian satwa dilindungi tersebut pada Senin, 13 Januari 2020 sore. Pihaknya pun langsung melakukan evakuasi.
Jelang tengah malam, sekira pukul 23.30 WIB, bangkai macan tutul tersebut sampai di Kantor Balai KSDA Jateng, diantarkan oleh petugas Resort Konservasi Wilayah (RKW) Pati dan Ketua Paguyuban Masyarakat Pelindung Hutan (PMPH) Gunung Muria, Shokib.
“Selanjutnya, kami bersama Drh Hendrik dari Semarang Zoo melakukan pemeriksaan kematian dengan rontgen dan uji laboratorium lambung dan usus,” jelasnya.
Pada hari ini, Selasa (14/1/2020), hasil pemeriksaan di Klinik Hewan Griya Satwa Lestari menyatakan, tidak ditemukan adanya proyektil/benda asing maupun luka baru di tubuh macan tutul tersebut.
Struktur tulangnya pun tidak mengalami perubahan.