Mahfud MD Kaget Soal Pernyataan Jaksa Agung Sebut Tragedi Semanggi Bukan Pelanggaran HAM Berat
Mahfud MD kaget mengenai pernyataan Jaksa Agung Burhanuddin. Burhanuddin menyebut jika tragedi Semanggi bukan pelanggaran HAM Berat.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Mahfud MD kaget mengenai pernyataan Jaksa Agung Burhanuddin.
Burhanuddin menyebut jika tragedi Semanggi bukan pelanggaran HAM Berat.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD akan bertanya kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin mengenai alasannya menyebut tragedi Semanggi I dan II bukan pelanggaran HAM berat.
• Dendam Kesumat Kenny Akbari ke Ibu Tiri Zuraida Hanum yang Membunuh Hakim Jamaluddin
• Inilah Sosok Calon Istri Sule Bukan Kalangan Artis, Berikut 6 Faktanya
• Rohayah Lumpuh 3 Tahun Tinggal dalam Kandang Ayam di Pekalongan, Kasur Dipenuhi Serangga
• Upaya Penculikan Anak di Demak, Korban Gigit Pundak Pelaku Lalu Lempar Batu Hingga Lari Kalang Kabut
Mahfud mengaku baru mendengar pernyataan Jaksa Agung itu saat ditanya wartawan.
"Saya belum dengar tuh. Nanti saya tanya Pak Jaksa Agung dulu. Kan memang ada kriteria ya pelanggaran HAM berat. Oleh sebab itu saya belum tahu apa yang dimaksud," kata Mahfud MD di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Mahfud menjelaskan, suatu peristiwa dikategorikan sebagai pelanggaran HAM berat jika ada kejahatan kemanusiaan atau genosida.
"Itu yang standar. Dalam konteks ukuran itu kan nanti kita akan melihat. Saya enggak dengar tuh. Dengar dari kamu (wartawan) saja," kata dia.
Selain bertemu Jaksa Agung, Mahfud juga akan bertemu dengan Komnas HAM dalam waktu dekat.
Ia mengaku akan sekaligus berdiskusi mengenai skema penyelesaian berbagai kasus pelanggaran HAM masa lalu.
Menurut dia, butuh diskusi lebih jauh apakah penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat masa lalu ini akan melalui pengadilan ad hoc atau tidak.
"Nanti lah. Saya mau diskusi dulu sama Pak Jaksa Agung dan Komnas HAM. Karena kan sejak dulu selalu beda Kejagung dan Komnas HAM. Nanti saya mau diskusi dulu secara terpisah dengan keduanya," kata dia.
Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan, peristiwa Semanggi I dan II bukan pelanggaran berat HAM.
Hal ini disampaikan Burhanuddin, dalam rapat kerja dengan Komisi III pada pemaparan terkait perkembangan penanganan kasus HAM.
"Peristiwa Semanggi I, Semanggi II, telah ada hasil rapat paripurna DPR RI yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut bukan merupakan pelanggaran HAM berat," kata Burhanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Kendati demikian, Burhanuddin tak menyebutkan, kapan rapat paripurna DPR yang secara resmi menyatakan peristiwa Semanggi I dan II tak termasuk pelanggaran HAM berat.