Reynhard Sinaga Masih Bisa Bebas Keluar Penjara Jika. . .
Reynhard Sinaga dihukum seumur hidup di Pengadilan Manchester setelah melakukan pemerkosaan terbesar sepanjang sejarah Inggris.
TRIBUNJATENG.COM, LONDON - Reynhard Sinaga bisa saja masih bebas dari penjara jika rekomendasi Hakim Suzanne Goddard dijalankan.
Hakim Suzanne Goddard hukuman minimal 30 tahun penjara.
Reynhard Sinaga dihukum seumur hidup di Pengadilan Manchester setelah melakukan pemerkosaan terbesar sepanjang sejarah Inggris.
• Cerita Letkol Inf Dax Sianturi Soal TNI Temukan Markas KKB Papua, Anggota KKB Bubar, Temukan Senjata
• Dendam Kesumat Kenny Akbari ke Ibu Tiri Zuraida Hanum yang Membunuh Hakim Jamaluddin
• Tak Percaya Warganya tak Punya Beras, Wihaji Langsung Cek Rumahnya, Hal tak Terduga Terjadi
• Gebrakan PSIS Semarang Memburu Pemain Asing Terakhir untuk Liga 1 2020
Jaksa Agung Inggris menyatakan, Reynhard Sinaga seharusnya tidak boleh dibebaskan dan menilai hukumannya terlalu ringan.
Pria berusia 36 tahun itu terbukti melakukan 159 pemerkosaan, dengan 48 korbannya yang adalah pria telah terkonfirmasi.
Hakim Suzanne Goddard merekomendasikan Reynhard Sinaga menjalani hukuman minimal selama 30 tahun, sebelum dipertimbangkan apakah bisa mengajukan banding.
Jaksa Penuntut Inggris membawa kasus itu ke Jaksa Agung Kerajaan, yang mendaftarkannya ke Pengadilan Banding karena dianggap terlalu ringan.
Dilansir Sky News Kamis (16/1/2020), Jaksa Agung Geoffrey Cox berujar, "perintah seumur hidup" harus diaplikasikan kepada Reynhard.
Di mana artinya, pria asal Jambi tersebut kejahatannya dianggap sangat serius sehingga seharusnya dia tidak boleh dibebaskan.
"Reynhard melakukan sejumlah serangan mengerikan, selama periode lama yang menyebabkan rasa sakit substansial dan penderitaan psikologis bagi para korbannya," urai Cox.
"Kini, keputusan berada di tangan pengadilan apakah bakal menaikkan hukuman," jelas Cox mengomentari kasus Reynhard.
Dalam persidangan yang terjadi dalam empat tahap, Reynhard Sinaga melakukan perbuatannya dalam kurun waktu 2015 hingga 2 Juni 2017.
Polisi meyakini, kejahatan Reynhard berlangsung lebih lama lagi.
Yakni ketika dia tinggal di Inggris pada 2017, dengan korbannya bisa mencapai 195 orang.
Sulung dari empat bersaudara itu mengambil S2 di Universitas Manchester, sebelum meneruskan PhD di Universitas Leeds untuk geografi manusia.