Pasutri Asal Cianjur Bayar Biaya Persalinan Gunakan Uang Koin, Sempat Was-was Ditolak Puskesmas
Pasutri mendadak menjadi perbincangan publik pasca melakukan pembayaran biaya persalinan anak mereka menggunakan uang koin pecahan Rp 1.000.
"Niatnya, uang receh itu mau ditukarkan dahulu."
"Tapi, karena waktu itu kondisinya tidak memungkinkan, jadinya langsung saja dibawa ke puskesmas," kata Riska.
Namun, mereka akhirnya lega.
"Uangnya saya masukan ke dalam kantong kresek. Orang puskesmas sempat kaget waktu melihatnya."
"Tapi alhamdulilah, diterima, katanya sama-sama uang," ujar dia.
• Urusan Administrasi Stadion Citarum Semarang Dikebut, PSIS Inginnya Bisa Berkantor Mulai Besok
• Jangan Sepelekan Tutup Pentil Kendaraanmu, Bukan Sekadar Aksesoris, Ini Fungsi Vitalnya
4. Pasien pertama membayar dengan uang koin
Kordinator Bidan Puskesmas Cilaku, Dida mengatakan, baru pertama kali ada pasien yang membayar biaya persalinan menggunakan uang koin.
Total biaya yang harus dibayarkan pasien sebesar Rp 1.450.000.
“Pas dicek, sebagian uangnya receh dimasukkan dalam kresek putih."
"Kami hitung jumlahnya sekira Rp 500 ribut,” ujar Dida.
Sebagai pasangan kurang mampu, Yanto dan Riska sebenarnya bisa mengakses pelayanan kesehatan gratis melalui program Jampersal (Jaminan Persalinan).
“Namun, mereka memilih membayar penuh. Tidak mau disebut pasien miskin, tidak mau gratis,” kata Dida.
• Stok Bek Tengah PSIS Semarang Melimpah, Wahyu Prasetya Yakin Bisa Bersaing?
• Peternak Unggas Kabupaten Kendal Waspadai Dua Penyakit Ini, Rawan Saat Musim Hujan
5. Uang koin dikembalikan, puskesmas beri apresiasi
Puskesmas Cilaku dibuat kaget setelah mengetahui ada pasien yang membayar dengan uang koin pecahan Rp 1.000 dengan total mencapai Rp 500 ribu.
"Kami tanya, ternyata mereka dari keluarga kurang mampu."