Barista Bertaraf Internasional Lahir dari Peserta Kejar Paket C Kendal
Melalui tangan dingin Maftukhin dan beberapa rekan se-profesi, PKBM Bina Warga Pegandon telah mencetak 20 barista pemegang sertifikat LSP BPPKA.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Siapa sangka profesi barista atau peracik kopi bersertifikat internasional lahir dari para peserta Kejar Paket C di Kabupaten Kendal.
Satu di antara aktornya adalah pegiat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Warga Pegandon Kabupaten Kendal.
Ketua PKBM Pegandon, Maftukhin mengatakan, di era tingginya popularitas kopi serta potensi biji kopi yang melimpah di Kendal, pihaknya berusaha mencetak para barista berkualitas melalui Kejar Paket C.
• Penemuan Bayi Dalam Kardus di Cangkiran Semarang, Kuswanto Awalnya Mengira Suara Anak Kucing
• Pengoplos Gas Elpiji Dibekuk Polres Pemalang, Tiap Hari Tersangka Pindahkan 60 Tabung Bersubsidi
Pandangannya, PKBM ingin membentuk barista menjadi sebuah profesi yang patut dibanggakan dan membawa harum daerahnya.
Melalui tangan dingin Maftukhin dan beberapa rekan se-profesi, PKBM Bina Warga Pegandon telah mencetak 20 barista pemegang sertifikat LSP BPPKA Lembang.
Mereka berasal Pemalang dan telah memiliki standar barista dari Perancis dalam dunia Barista pada 2017-2018.
Satu di antaranya juga telah berhasil masuk di kapal pesiar di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA)
"Pemberian vokasi barista kepada warga yang mengikuti kesetaraan Paket C kali ini yang kedua."
• Dugaan Maladministrasi Perangkat Desa di Demak, Kades Wonoagung Dilaporkan ke Ombudsman Jateng
• Update Kasus Suap Bupati Nonaktif Kudus - Seret Dua Nama Pengusaha, Hartopo Benarkan Ada Perjanjian
"Ada 40 peserta, baik putra dan putri yang akan diuji kemampuannya," jelasnya, Senin (20/1/2020) di SMK PGRI 02 Pegandon.
Setelah menempuh pembelajaran sejak September 2018, para calon barista akan diuji 3 kategori.
Yakni tertulis, praktik peracikan dan penyajian, serta wawancara.
Peserta yang berhak mendapatkan sertifikat barista nasional maupun internasional adalah yang lulus dari semua kategori.
Bagi mereka yang tidak lulus pada salah satu kategori tetap akan mendapatkan sertifikat dari lembaga itu.
Maftukhin juga menegaskan, pihaknya tidak hanya mencetak juru racik kopi.
• 419 ASN Pemkab Kudus Pensiun Tahun Ini, Catur Sebut Mayoritas Kalangan Guru
• Kecelakaan di Semarang - Arif Lihat Mobil Honda Jazz Melaju Kencang, Serempet Pengendara Motor
Pihaknya juga turut serta memantau perkembangan anak didiknya agar bisa terjun dalam dunia pekerjaan yang layak sebagaimana kemampuan yang dimilikinya.
"Kami pantau, lulusan yang lalu ada buka kedai sendiri kopi jongkok, sebagian besar mereka melamar di hotel-hotel."
"Kami sedang membentuk asosiasi barista nasional yang akan mengembangkan barista di Kendal pada nantinya," jelasnya.
Uji kompetensi tersebut nampaknya turut diawasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal.
Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Disdikbud Kabupaten Kendal, Parno menerangkan, dinas akan terus menjembati peserta Kejar Paket C agar mendapat sertifikasi kompetensi berstandar nasional dan internasional.
• Pilkades Serentak Gelombang III Karanganyar, Lima Bakal Cakades Tidak Lolos Seleksi Administrasi
• Resmi, Dasa Susila Pimpin Ketua PC Ansor Kabupaten Kudus Hingga 2024
Ia berharap, dalam bidang perkopian lahir seorang inovator dan produk kopi yang mampu membawa harum Kabupaten Kendal ke kancah nasional maupun internasional.
Seperti contoh Nawa Kopi yang kini menjadi brand lokal kopi di PKBM Pegandon.
"Uji kompetensi peracikan kopi ini nantinya akan ada produk-produk yang muncul di Kendal."
"Ditambah adanya kreatif usaha dengan Kopi yang terkenal di tingkat nasional dan internasional."
"Potensi ada dan melimpah tinggal menyiapkan peramunya sehingga menghasilkan produk yang berkualitas,” jelas Parno. (Saiful Ma'sum)