Video Inovasi Pengelolaan Sampah Semarang
Berbagai inovasi pengelolaan kota terus lahir dari Ibu Kota Jawa Tengah, Semarang
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berikut ini video inovasi pengelolaan sampah Semarang.
Berbagai inovasi pengelolaan kota terus lahir dari Ibu Kota Jawa Tengah, Semarang
Tak hanya diupayakan sepihak oleh pemerintahnya saja, besarnya partisipasi masyarakat justru justru menjadi faktor utama terinisiasinya berbagai inovasi di Kota Semarang.
Dibukanya ruang keterlibatan masyarakat yang sangat luas dalam pembangunan telah memicu kepedulian warga kota lumpia menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.
Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat berkumpul bersama warga Tegalsari di Taman Wilis, Kota Semarang, Minggu (19/1).
Wali Kota Semarang yang juga akrab disapa Hendi itu menegaskan, berjalannya konsep pembangunan Bergerak Bersama semakin lama semakin terlihat hasilnya.
"Salah satu contohnya ada di Tegalsari ini Kampung Tematik Bank Sampah, mengelola barang tidak terpakai menjadi bermanfaat, hasilnya untuk sedulur-sedulur yang ingin ikut BPJS tapi tidak mampu," cerita Hendi.
"Ini bukti bahwa sepanjang kita bersama-sama mau berubah, maka tendangannya untuk mewujudkan perubahan ke arah positif semakin kuat," tegas Wali Kota Semarang tersebut.
Di sisi lain secara lebih luas, keterlibatan masyarakat yang kuat juga terlihat dalam besarnya dukungan terhadap gerakan Semarang Wegah Nyampah (Semarang Tidak Mau Nyampah) yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Semarang.
Berbagai inovasi pengendalian sampah itu pun sejalan dengan kebijakan pembangunan Semarang sebagai wisata.
Alhasil Kota Semarang dinobatkan sebagai Kota Wisata Terbersih di Asian Tenggara, sesuai standart yang ditetapkan oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara), atau yang lebih populer dengan sebutan ASEAN.
Predikat tersebut disematkan kepada Kota Semarang dalam ajang Asean Tourism Forum (ATF) yang digelar di Brunei Darussalam, Kamis (16/1) lalu.
Kota Semarang keluar sebagai pemenang pada kategori Asean Clean Tourist City Standard.
Wali Kota Hendi yang berhalangan hadir karena sedang menjalankan ibadah Umroh, diwakili oleh Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin dalam menerima penghargaan prestisius tersebut.
Secara khusus predikat tersebut akan dipegang oleh Kota Semarang selama dua tahun ke depan hingga 2022.