Anak 5 Tahun Terjangkit, Menular dari Manusia ke Manusia, Ini Bedanya pneumonia dan Virus Corona
Virus ini telah menyebar di seluruh negeri, bahkan banyak negara, dan memicu kecemasan tentang kemungkinan memburuknya wabah besar ini
TRIBUNJATENBG.COM -- Kementerian Kesehatan China atau Tiongkok telah mengonfirmasi penularan virus misterius yang disebut mirip SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) antar-manusia.
Menular dari orang ke orang. Virus ini telah menyebar di seluruh negeri, bahkan banyak negara, dan memicu kecemasan tentang kemungkinan memburuknya wabah besar ini.
Apalagi, jutaan orang akan melakukan perjalanan untuk perayaan tahun baru Imlek, Sabtu (25/1) lusa .
Mengutip The Guardian, Ahli Pernapasan dan Kepala Tim Komisi Kesehatan Nasional, Zhong Nanshan, yang menginvestigasi wabah ini, mengonfirmasi adanya dua kasus infeksi di Provinsi Guangdong, China.
Kasus tersebut disebabkan oleh penularan dari manusia ke manusia dan tenaga medis pun turut terinfeksi. Sebelumnya, pihak berwenang sempat melaporkan adanya 139 kasus baru dari jenis virus corona baru.
Departemen Kesehatan China melaporkan pula 440 orang tertular virus corona jenis baru itu, sejak virus Corona pertama kali terdeteksi Desember lalu di pusat Kota Wuhan.
• BERITA LENGKAP: Renggut 9 Jiwa, Ini Yang Dilakukan Kemenskes untuk Deteksi Virus Korona di 135 Pintu
• FAKTA-FAKTA, Katanya 205 Pohon di Monas Bukan Ditebang tapi Dicabut Lalu Dipindahkan
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun: Anggota PMI Meninggal saat Jalankan Tugas di Lokasi Bencana
• Disetubuhi Ayah Tiri dan Tetangga, Siswi SMP Hamil dan Terbongkar saat Pingsan di Sekolah
Terkonfirmasi juga adanya laki-laki berusia 89 tahun yang meninggal dunia akibat virus tersebut di Wuhan. Meninggalnya lelaki ini pun menambah daftar kematian akibat virus corona menjadi empat kasus.
Virus Corona membawa kekhawatiran tersendiri karena hubungannya dengan sindrom pernafasan akut parah atau SARS yang pernah menewaskan 774 orang di seluruh daratan China dan Hongkong pada tahun 2002 hingga 2003.
Virus corona ditularkan antara hewan dan orang. Wabah di Wuhan dihubungkan dengan pasar makanan laut yang kini telah ditutup, di mana hewan-hewan hidup dijual.
World Health Organization (WHO) mengungkapkan hewan menjadi kemungkinan terbesar sumber virus berasal dari hewan dengan penularan terbatas antar-manusia yang melakukan kontak intens.
WHO mengatakan bahwa pihaknya akan mengadakan sebuah pertemuan darurat di Jenewa pada Rabu (22/1) untuk mendiskusikan virus corona ini. Asisten Profesor dari Yale School of Public Health, Xi Chen, mengatakan kemungkinan penularan dari manusia ke manusia menjadi besar dengan banyaknya kasus wabah yang terkonfirmasi.
"Sulit untuk melihat semua kasus ini bersumber dari hewan-hewan dari pasar yang sama," ungkapnya sebagaimana diberitakan The Guardian.
Pihak berwenang masih tidak dapat mengidentifikasi sumber infeksi. Kondisi ini menjadi penghambat pemerintah untuk mengontrol wabah. Sementara itu, sejak 1 Januari 2020, pasar makanan laut Huanan telah ditutup.
Akan tetapi, sejumlah kasus justru dialami oleh para pasien yang tidak pernah mengunjungi pasar tersebut.
"Apa yang menjadi perhatian saya adalah sumber infeksi. Kita tidak tahu. Padahal, itu adalah hal yang terpenting. Tanpa mengetahuinya, kita tidak tahu bahayanya dan seberapa sulitnya ia," ungkap Chen.
Penyakit 'misterius' mirip pneumonia juga telah menyebar ke negara lain.
Beberapa yang sudah terkonfirmasi antara lain Thailand, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Vietnam, dan Singapura.
Penyakit mirip pneumonia ini telah terjangkit di Wuhan sejak Desember 2019 lalu.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, penyakit yang telah merenggut nyawa 2 orang ini disebabkan oleh virus corona jenis baru.
Apa bedanya pneumonia dan virus corona?
Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang jaringan di paru-paru. Pneumonia biasanya disebabkan oleh berbagai macam organisme, seperti virus, bakteri atau jamur.
Penyebab pneumonia paling umum adalah bakteri Streptococcus pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae.
Dikutip dari WebMD, pneumonia sangat mudah ditularkan antar-manusia lewat udara seperti saat batuk dan bersin. Virus dan bakteri penyebab pneumonia dapat dengan mudah keluar melalui hidung atau mulut kemudian menginfeksi tubuh yang lain.
Adapun virus corona atau coronavirus adalah virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan seperti flu biasa hingga parah seperti SARS atau Severe Acute Respiratory Syndrome dan MERS-CoV.
Namun virus yang menjadi wabah di China berbeda dengan SARS dan MERS-CoV. Disebutkan bahwa virus corona Wuhan adalah jenis baru. Infeksi virus corona dapat menyebabkan demam, batuk, dan sesak napas sehingga sangat berbahaya pada lansia atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau sedang terinfeksi penyakit lain. Dalam kasus yang parah, infeksi ini dapat menyebabkan gagal pernapasan dan terkadang gagal ginjal.
Beberapa virus corona ditularkan dengan mudah dari manusia ke manusia dan ada juga yang tidak. Untuk kasus yang terjadi di Wuhan, China, sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab penularan virus tersebut.
Anak 5 Tahun Terjangkit
Departemen Kesehatan Filipina melaporkan seorang anak berusia lima tahun positif terjangkit penyakit Koronavirus pada Selasa (21/1).
Anak tersebut diketahui baru saja pulang dari kota Wuhan, China dan di kota Cebu pad a12 Januari lalu.
Direktur Biro studi epidemiologi Dr Ferchito Avelino menjelaskan, anak itu kini harus dikarantina di rumah sakit pada hari yang sama. "Anak itu masih mengalami batuk tetapi saat ini kondisinya stabil," ujarnya.
Departemen Kesehatan Filipina juga memantau tiga orang lain yang juga baru saja melakukan perjalanan dari China yang memiliki gejala seperti flu ketika mendarat di Bandara Kalibo di Aklan.
Penyakit ini telah diidentifikasi sebagai Koronavirus, yang dapat menyebabkan beragam penyakit mulai dari flu biasa hingga SARS yang mematikan. Virus baru ini telah menginfeksi puluhan orang, dan banyak kasus telah dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan. Pasar tersebut ditutup pada 1 Januari.
Negara tetangga lainnya, Thailand juga mengonfirmasi dua kasus terbaru infeksi virus Korona sudah masuk negeri itu. Menteri Kesehatan Umum Anutin Charnvirakul mengumumkan temuan tersebut , Rabu (22/1).
Itu berarti sudah empat orang di Thailand terdeteksi virus Korona jenis baru. Dua kasus pertama yang melibatkan dua wisatawan China telah dirawat dan mereka telah dipulangkan.
Dalam hal kasus terbaru, satu di antaranya adalah wanita Thailand, berusia 73 tahun yang baru saja melakukan perjalanan dari Wuhan, China. Saat ini pasisen tersebut sedang dalam proses pemulihan di sebuah rumah sakit di Provinsi Nakhon Pathom.
Pasien lain adalah wisatawan asal China berjenis kelamin laki-laki. Wisatawan 68 tahun itu terdeteksi memiliki suhu tubuh tinggi di Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Minggu (19/1).
Kini yang bersangkutan sedang dirawat di Institute Penyakit Menular Bamrasnaradura di Provinsi Nonthaburi. Anutin mengatakan dua pasien tengah menerima perawatan di fasilitas medis di luar ibukota Bangkok.
"Saya ingin meminta semua orang untuk percaya kepada sistem medis Thailand dan kesehatan masyarakat, yang modern dan siap untuk menangani situasi, meskipun virus ini adalah jenis baru," ujar Anutin.
"Kami memantau dan memisahkan penumpang yang tiba. Kami memiliki sistem untuk memonitor kontak dekat, termasuk supir, dokter, perawat dan orang yang telah menangani pasien yang terdeteksi."
"Dua pasien ini baru akan dipulangkan dari fasilitas medis dan diizinkan untuk kembali ke rumah setelah hasil tes laboratorium menunjukkan mereka sudah sehat," tambahnya.
Di Thailand, tindakan pencegahan telah dilakukan di Bandara Internasional dan rumah sakit. Antara 3-21 Januari 2020 terdapat 19.480 penumpang dan kru dari 123 penerbangan dari Kota Wuhansudah melalui alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner).
Pemindai suhu tubuh ini beroperasi di lima Bandara Internasional di seluruh Thailand, termasuk Bandara Suvarnabhumi dan Bandara Don Mueang di Bangkok. Tiga lainnya di Bandara-bandara tujuan wisata populer, yakni di Chiang Mai, Phuket dan Krabi.
Di Chiang Mai, alat ini diterapkan untuk penumpang dari maskapai China yang terbang langsung dari Wuhan ke Chiang Mai. (Tribun Network/sen/fia/mal/Kompas.com/dtc)