Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ngopi Pagi

FOKUS : Ditelan Spekulan

KOTA Wuhan seperti mati karena virus korona yang sedang menjadi momok penduduk dunia. Semua akses keluar masuk kota di China itu ditutup.

Penulis: iswidodo | Editor: Catur waskito Edy
tribunjateng/bram
Iswidodo wartawan Tribunjateng.com 

Iswidodo
Wartawan Tribun Jateng

KOTA Wuhan seperti mati karena virus korona yang sedang menjadi momok penduduk dunia. Semua akses keluar masuk kota di China itu ditutup. Sekitar 11 juta orang di kota itu wajib mengenakan masker dan dilarang bepergian ke luar kota. Bisa dibayangkan betapa ngeri situasi di kota itu.

Kemenkes RI tingkatkan kewaspadaan dan mengerahkan kamampuan maksimal untuk mencegah virus itu masuk ke Indonesia.

Dan kewaspadaan tinggi itu tidak menghalangi aktivitas turis dari China dan investor untuk tetap tanamkan modal di Indonesia.

Minggu 26 Januari 2020 ada 150 wisatawan asal China masuk ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau.

Sejumlah turis itu datang dari Kota Kunming, Provinsi Yunan, China, menggunakan maskapai Citilink yang dicarter.
Otoritas Bandara Internasional Minangkabau memastikan bahwa seluruh turis tersebut telah melewati alat pemeriksa suhu tubuh (thermal scanners) sebelum diperbolehkan keluar bandara.

Semua penumpang telah lolos melewati thermo scanner. Dan semua turis dinyatakan aman. Kemenkes setempat menyatakan selurut turis asal China tersebut tidak ada yang dicurigai terjangkit virus korona. Maka tak perlu diisolasi.

Keterbukaan Indonesia yang disertai kewaspadaan tinggi tentu membantu menciptakan iklim investasi tetap kondusif. Ada puluhan calon investor dari China tertarik melakukan relokasi pabrik di Indonesia. Dan disambut gembira karena pabrik-pabrik itu relokasi ke wilayah Jawa Tengah. Mereka tertarik mendirikan perusahaan furniture.

Jangan sampai situasi di Jateng terpengaruh kondisi ekonomi di China yang lagi terguncang virus korona. Apalagi perang dagang China lawan Amerika belum usai, kini diterpa virus korona (corona) yang telah menelan korban jiwa 56 orang dan akan terus bertambah.

Tahun Baru Imlek yang biasanya menjadi musim migrasi ratusan juta manusia pelancong ke China, terganggu oleh virus korona. Hal ini juga mempengaruhi ekonomi China terpukul.

Jawa Tengah sedang jadi gadis seksi bagi investor karena situasi keamanan kondusif, perizinan dipersingkat dan dipermudah sebagaimana instruksi Presiden Jokowi. Ganjar menyebut, Kendal dan Brebes sudah lebih siap. Kawasan Industri Kendal sedang diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal.

Jangan sampai situasi kondusif untuk investor ini terganggu oleh ulah segelintir orang yang punya modal untuk memborong tanah.

Yang kemudian dijual kepada investor dengan harga tinggi. Ada makelar tanah yang bisa mengetahui lebih dulu, daerah mana yang akan dijadikan lokasi industri. Nah mereka terlebih dahulu membeli tanah-tanah itu dari petani dengan harga murah. Kemudian petak-petak tanah itu digabung lalu ditawarkan kepada investor dengan harga tinggi.

Padahal di luar negeri, sebut saja Vietnam sedang gencar menawarkan tanah gratis untuk investor. Kalau di Jateng harga tanah sudah tinggi maka hal itu jadi penghambat investor untuk tanam modal. Pemerintah harus bertindak mencegah hal ini.

Ulah spekulan bikin harga tanah melejit. Jangan sampai peluang investasi malah ditelan spekulan. Terhambat masalah tanah dan tak segera membangun perusahaan. Karena dana tersedot untuk beli lahan. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved