Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

IHSG Ikut Terseret Virus Corona

Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 1,78 persen ke level 6.133,208.

thikstock via Kompas.com
Ilustrasi bursa 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 1,78 persen ke level 6.133,208.

Anjloknya IHSG kemarin melengkapi pergerakan IHSG yang telah melemah 2,64 persen secara year to date (ytd).

Namun, investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih (net buy) di pasar regular sebesar Rp 179,59 miliar dan Rp 161,16 miliar di seluruh pasar.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menilai, pelemahan indeks kemarin tidak terlepas dari melemahnya mayoritas indeks global.

“Mayoritas terkoreksi karena adanya ancaman virus corona yang mulai menyebar ke beberapa negara,” terangnya, kepada Kontan, Senin (27/1).

Hingga kemarin, virus corona yang diduga berasal dari kelelawar telah menyebar ke 13 negara. Negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Malaysia, hingga Singapura telah mengonfirmasi adanya kasus itu di negara tersebut.

Selain itu, menurut dia, pelemahan IHSG kemarin juga telah diprediksi secara teknikal.

Analis Sucor Sekuritas, Hendriko Gani menilai, pelemahan IHSG tidak lepas dari sentimen global, yakni penyerangan kedutaan besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Irak.

Hal itu menyebabkan panic selling dan membuat seluruh indeks saham di dunia ikut tertekan.

Selain itu, adanya perombakan Indeks LQ45 dan IDX30 juga menyebabkan terjadinya rebalancing pada portofolio reksadana.

“Tapi menurut saya pelemahan hari ini lebih disebabkan karena serangan rudal, karena biasanya rebalancing tidak separah ini,” terangnya.

Sementara, untuk perdagangan hari ini, Selasa (28/1), ia memproyeksikan IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahan.

“Melihat candlestick dan indikator teknikal hari ini (kemarin-Red), kelihatannya masih ada potensi pelemahan,” ucapnya.

Herditya menilai, IHSG akan minim katalis penggerak pada perdagangan hari ini. Pun, katalis yang diharapkan mampu menggerakkan IHSG hanyalah data penjualan kendaraan/mobil.

Namun, secara teknikal dengan turunnya IHSG kemarin, menurut dia, masih ada kemungkinan IHSG untuk mengalami technical rebound.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved