Warung Kopi di Tepi Sungai Serayu Hancur Disambar Petir, Seorang Pedagang Tewas
Warung kopi disambar petir membuat Adman, warga Desa Kemranggon Kecamatan Susukan Banjarnegara Jawa Tengah mengalami nasib tragis.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Warung kopi disambar petir membuat Adman, warga Desa Kemranggon Kecamatan Susukan Banjarnegara Jawa Tengah mengalami nasib tragis.
Selasa sore (4/2/2020), sekira pukul 15.00 Wib, terik di langit desa telah meredam. Awan mendung yang mengumpul membuat langit gelap lebih awal.
Tapi mendung belum pecah menjadi hujan besar. Di tepi sungai Serayu Desa Kemranggon, sebuah gubug atau warung kopi masih buka.
• Nyaleg Gagal, Pasutri di Sragen Buka Warung Soto, Kini Keuntungan Sebulan hingga Puluhan Juta
• Kisah Bupati Sragen Tolak Permintaan Keponakan Ingin Jadi PNS, Ini Alasannya
• Robert Alberts Bocorkan Dua Nama Pemain Asing Persib Bandung untuk Liga 1 2020, Sedang Negosiasi
• Bantah Klaim PSK Digerebek di Padang Sumbar Sudah Disetubuhi, Andre Rosiade: Kondom Masih Utuh
Tempat itu menjadi sumber penghasilan bagi Adman yang tiap hari berjualan kecil-kecilan.
Para pekerja desa, termasuk penambang pasir sungai Serayu jadi pelanggan setia warung bambu itu.
Sore itu Adman tak sendiri, ada Raswi tetangganya yang berada di gubug sama. Siapa sangka saat itu menjadi malapetaka bagi keduanya.
Petir tiba-tiba bergelegar keras hingga menyambar gubug dan dua orang di sekitarnya.
"Saat itu ada dua orang di gubuk," kata Kepala Urusan Umum Desa Kemranggon Kecamatan Susukan, Singgih Tri Hartanto, Rabu (5/2)
Petir merusak gubuk itu hingga bambu yang menopang bangunan itu hancur.
Adman yang berada di depan gubuk seketika terjatuh.
Pakaian dan topi yang dia kenakan robek hingga terlihat compang-camping. Badannya gosong karena sengatan petir.