Pembunuhan Sopir Grab Kudus
Kasus Perampokan Sopir Grab Kudus hingga Tewas, Terakhir Ada 2 Penumpang Bersama Korban
Kasus sopir Grab Kudus yang dirampok hingga meninggal, Tri Ardianto (41), terus didalami kepolisian.
Penulis: raka f pujangga | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kasus sopir Grab Kudus yang dirampok hingga meninggal, Tri Ardianto (41), terus didalami kepolisian.
Kepolisian telah membentuk tim gabungan khusus untuk mencari pelaku pembunuhan sopir Grab asal Kudus tersebut yang ditemukan tewas terbunuh di Welahan, Jepara, Kamis (6/2/2020).
Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Rismanto, menjelaskan tim gabungan itu terdiri atas Polres Jepara, Kudus, dan Polda Jawa Tengah.
• Tragedi Tewasnya Sopir Grab Kudus, Sempat Berpapasan dengan Istri di Malam Terakhir
• Heboh Telur Asin Diduga Palsu di Banyumas, Pedagang: Rasanya Getir dan Berwarna Hitam Kecoklatan
• Kecelakaan Mobil Vs Truk di Tol Bawen-Salatiga Tewaskan 1 Orang, Mobil Tak Berbentuk
• Pengakuan WNI Sepulang dari Suriah, ISIS Perlakukan Perempuan Seperti Pabrik Anak, Dipaksa Nikah
"Jadi sekarang masih dalam penyelidikan semua.
Gabungan personel Kudus, Jepara, dan Polda Jateng," ujar dia kepada Tribunjateng.com, Jumat (7/2/2020).
Belum ada titik terang mengenai terduga pelaku yang melakukan pelaku pembunuhan tersebut.
Polisi berencana menggelar hasil pemeriksaan petugas gabungan tersebut.
"Kami mau cari petunjuk berkoordinasi untuk menyinkronkan hasil penyelidikan.
Polres Jepara juga melakukan olah TKP ulang di lokasi penemuan mayat," ujar dia.
Kepolisian juga sudah membuka data aplikasi Grab untuk mengetahui data konsumen yang melakukan order terakhir.
Korban kali terakhir mengantarkan konsumen menggunakan aplikasi itu ke Hotel Poroliman yang berada di Jalan Bhakti nomor 5, Kudus.
"Kami sudah memeriksa dan meminta keterangan tetapi memang bukan pelakunya.
Setelah dari situ, dia kembali lagi ke pool (tempat menunggu penumpang)," jelas AKP Rismanto.
Diketahui, korban menunggu penumpang di dekat Hypermart, Jalan Ahmad Yani, Kudus, pada Selasa (4/2/2020).
Kesaksian itu diungkapan Kasiman (50), tukang ojek pangkalan yang sering berkumpul bersama driver taksi online di lokasi ini.
Kasiman masih ingat persis, sebelum kejadian korban mendapatkan telepon untuk mengantarkan seseorang.
Namun dia tidak mengetahui siapa yang menghubungi korban dan mengantarkan ke lokasi mana.
"Lagi duduk di sini, lalu ada telepon.
Katanya ada carteran.
Terus orangnya pergi tapi nggak tahu kemana," ujar dia.
Dia menjelaskan, korban dikenal sebagai sosok yang baik dalam pergaulan sehari-hari.
"Dia orangnya baik biar pun tatonya banyak.
Selasa (hari) itu memang agak pendiam, mungkin sudah berasa.
Karena saya tawari gorengan juga nggak mau," ujar dia.
Kepolisian juga sudah melakukan pemeriksaan di sekitar perumahan Mountain View Residence (MVR) Kudus yang diduga menjadi lokasi yang dilintasi korban.
Warga Perumahan MVR, Ardian Pratomo, mengetahui kedatangan kepolisian untuk memeriksa Vila MVR karena diduga korban mengantarkan pelaku secara offline ke sana.
Vila MVR berada di lingkungan perumahan yang biasanya disewakan sebagai tempat penginapan.
"Tapi kemarin (polisi) nggak mengecek CCTV karena nggak ada.
Cuma mengecek buku tamu," ujar warga RT 1 RW 8, Karangbener, Kudus, tersebut.
Menurut cerita satpam, korban mendatangi lokasi itu bersama dua penumpang.
Namun karena hanya sekilas, satpam juga sudah tidak ingat wajahnya.
"Katanya satpam mereka mau nyewa vila.
Karena harga tidak cocok terus putar balik," papar Ardian. (raf)
• Begini Reaksi Agustianne Marbun Pergoki Hotman Paris Pulang Subuh Setelah Kencan dengan Artis
• Pengakuan Mantan Kombatan ISIS Ingin Pulang dan Tobat: Aku Pengin Pulang ke Tanah Air dan Tobat
• Kisah Heroik 2 Siswa SD Selamatkan Teman yang Hampir Diculik, Gigit Tangan Penculik hingga Terlepas
• Presiden Jokowi Ancam Copot Kapolda Hingga Pangdam TNI Jika Tak Mampu Tangani Ini