Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Human Interest Story

Kisah Sang Seniman Wayang Beber Asal Sragen, Karyanya Sudah Dipajang di Museum Kertas Jepang

Karya yang mendapat penghargaan dari MURI sebagai lukisan wayang beber terpanjang kategori seni rupa ini diselesaikan selama kurang lebih 8 tahun.

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Kecintaannya terhadap seni wayang sejak dini membuat Pujianto Kasidi (62) menjadi seorang seniman pembuat wayang.

Bukan wayang yang terbuat dari kulit dan ukiran melainkan berupa lembaran kain.

Wayang beber namanya.

Tragedi Tewasnya Sopir Grab Kudus, Sempat Berpapasan dengan Istri di Malam Terakhir

Ammar Zoni Sewot Soal Nama Kontaknya di HP Istri, Irish Bella: Salah Sendiri Nikahin Orang Belgia!

Presiden Jokowi Ancam Copot Kapolda Hingga Pangdam TNI Jika Tak Mampu Tangani Ini

Begini Reaksi Agustianne Marbun Pergoki Hotman Paris Pulang Subuh Setelah Kencan dengan Artis

Seni lukis dengan kain sebagai medianya di mana dalam lukisan tersebut menceritakan tokoh wayang baik Mahabarata maupun Ramayana yang digambar secara melebar.

Terlahir dari keluarga sangat sederhana, Pujianto akhirnya hanya belajar hingga bangku Sekolah Dasar (SD) pada 1970.

Setelah lulus dirinya membantu kakak ipar yang juga seorang pembuat wayang.

Tidak puas, Pujianto mencoba keberuntungannya ke Ibu Kota Indonesia, Jakarta pada 1977, di sana dia juga tak jauh-jauh dari wayang.

Pujianto bertemu banyak seniman wayang yang juga mengajarinya lebih dalam lagi tentang wayang.

Selama proses memperdalam keilmuan di bidang wayang dan lukis itulah ia diajak bergabung menjadi tim peneliti tentang wayang beber di Dukuh Karangtalun Desa kedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan pada 1990.

Pada proses penelitian itulah dirinya pertama kali membuat wayang beber, selama satu tahun belajar dirinya bisa membuat wayang.

Ia akhirnya bisa mengikuti pameran wayang beber di Institut Jakarta pada 1991.

Pada 1992 ini dirinya mulai mengembangkan secara lebih serius seni wayang beber, dia bereksperimen baik media lukis maupun ukuran wayang beber.

Kiprahnya menjadi seorang pelukis wayang beber membuatnya mendapatkan pengakuan secara regional maupun nasional.

Berbagai kunjungan mulai dari penelitian, kunjungan kementerian, dinas, berbagai pejabat mulai dirasakannya.

Para pejabat, kolektor yang telah mengoleksi lukisan wayang beber karyanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved