Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

2 Pasar di Sragen Ini Menyusul Gunakan E-Retribusi, Tedi Rosanto : Bimtek Dulu Biar Sadar

Setelah Pasar Bunder dan Pasar Kota Sragen Sukowati, dua pasar lagi di Kabupaten Sragen akan diterapkan e-retribusi.

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/MAHFIRA PUTRI MAULANI
Tampak depan aktivitas warga di Pasar Gondang, Sragen 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Setelah Pasar Bunder dan Pasar Kota Sragen Sukowati, dua pasar lagi di Kabupaten Sragen akan diterapkan e-retribusi.

Dua pasar tersebut ialah Pasar Gemolong dan Pasar Gondang.

Rencana itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sragen Tedi Rosanto.

Anak Nia Ramadhani Tanya Papa Punya Uang Atau Tidak, Begini Jawaban Ardi Bakrie

Atalia Banyak Ditaksir Pemuda Mapan, Ridwan Kamil Pilih Dekati Sang Ibu dan Bantu Masak

Hanya karena Masalah Warisan Tanah, Seorang Anak di Semarang Bentrok dengan Ayah Kandungnya Sendiri

Kisah Haru Sopir Angkot Bawa Bayi 3,5 Bulan di Semarang Saat Narik, Dapat Simpati dan Cibiran

"Ini sudah berproses akhir April akan bisa dilaksanakan.

Sebelum memulai nantinya untuk launching kita bimtek dulu agen-agen dan para pedagang agar familiar dengan hal tersebut," kata Tedi, Sabtu (8/2/2020).

Ketika ditanya evaluasi Pasar Bunder dan Pasar Kota Sragen Sukowati yang telah diterapkan e-retribusi, Tedi menyampaikan hanya kurang kesadaran para pedagang untuk mengisi ulang kartunya.

"Agar tidak terjadi hal yang sama kami memang harus mengoptimalkan peran agen yang membantu para pedagang untuk mengisikan kartu tersebut," kata dia.

Upaya itu dikatakannya sudah dilakukan dan para pedagang sudah mulai sadar.

"Artinya kita terus mengoptimalkan agen kalau kita menggunakan e-retribusi berarti kita harus optimalkan agen," lanjut dia.

Sementara menunggu e-retribusi di dua pasar tersebut pihaknya kini monitoring dan evaluasi serta mengawasi langsung di lapangan setiap hari

"Dua ini maka agen selalu bergantian setiap harinya untuk berpindah pindah ke pasar yang lain.

Selama belum ada e-retribusi kita memantau secara manual, nanti ketika e- retribusi kita pantau lewat monitor," lanjut dia.

Sementara itu ada satu pasar lagi yang akan menggunakan sistem baru, e-ticketing yaitu Pasar Sumberlawang.

Dipilihnya e-ticketing di Pasar Sumberlawang karena di Pasar Sumberlawang tidak setiap hari melakukan jual beli, melainkan hari-hari tertentu, sedangkan e-retribusi tidak bisa diterapkan jika hanya buka di waktu tertentu.

"E-ticketing ini kan pedagang langsung bayar tunai, dimasukkan di empos langsung dilaporkan ke pusat bahwa dia sudah membayar namun uang tunai masih dibawa oleh pemungut," lanjut Tedi.

Dikatakannya masyarakat memang perlu adanya bimbingan terkait dua kebijakan ini terlebih e-retribusi.

Mengingat Bank Indonesia telah mengeluarkan sistem terbaru yaitu QR Code Indonesia Standard (QRIS).

QRIS ini digadang-gadang lebih canggih sehingga masyarakat masih perlu diberikan pemahaman terus menerus.

QRIS sendiri dikatakan Tedi merupakan sistem barcode, nantinya setiap ruko akan diberikan barcode sehingga petugas tinggal scan barcode tersebut.

"Kode barcode keluar nama pedagang dan besarnya berapa yang bersangkutan bayar sudah selesai.

Jadi semakin canggih artinya pedagang harus familiar dulu, saya rasa kalau ini pedagang belum familiar," kata Tedi.

Pihaknya sendiri akan melakukan studi banding di Kabupaten Sukoharjo karena di sana terdapat salah satu pasar yang telah menerapkan QRIS tersebut. (uti)

BREAKING NEWS : Kecelakaan Nenek-nenek di Pedurungan Semarang Tewas Ditabrak Xenia, Ini Nasib Sopir

BREAKING NEWS : Kecelakaan Sigra Tabrak 3 Motor dan Lapak Tambal Ban di Jalan Veteran Semarang

Ini Daftar 10 Ponsel Rp 2 Jutaan yang Dibekali Baterai Jumbo 5000 mAh

Peserta Event Sepeda Tahunan Kecelakaan Jatuh ke Jurang di Boyolali, Nyawanya Tak Tertolong

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved