Alasan Singapura Serius Ingin Kembangkan KEK di Kawasan Industri Kendal
Singapura serius menanamkan investasi untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kawasan Industri Kendal (KIK).
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
Hal itu sekaligus menambah daftar peminat investasi sejak Kendal ditetapkan menjadi KEK.
"Hingga kini di KIK ada enam industri yang sudah aktif, sementara yang masih dalam tahap permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ada empat.
Selain itu, industri baja senilai Rp 37 triliun lebih juga masih menunggu pengesahan RTRW," jelasnya.
Anang berharap banyaknya minat investor untuk berinvestasi di Kendal bisa mendongkrak perekonomian daerah, Jateng, dan Nasional.
"Stabilitas politik di Jateng, serta infrastuktur yang memadai turut mendukung iklim investasi. Kami berharap lebih banyak invsator yang masuk ke Kendal," tuturnya.
Guna mencukupi kebutuhan listrik serta air bersih di KIK dan lokasi peruntukan industri lain, Anang menuturkan, akan menggandeng PLTU Batang, dan membuat jalur distribusi air bersih.
"Pasokan listrik bisa melalui PLTU Batang yang kini hampir rampung pembangunannya. Sementara untuk ketersediaan air bersih, kami akan membangun jalur baru dari Gringsing, serta membuat embung di sejumlah lokasi," terangnya. (Tribunnews/bud)