Kisah Nurul Sopir Angkot Bawa Bayi Saat Bekerja, Ingin Sang Anak Hafidzah Al Quran
Sopir angkot Nurul Mukminin ingin sang anak Bilqis Choirun Nisa, hafal alquran agar bisa kirim doa ke almarhumah sang ibunda.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pagi masih menggantung, lampu di teras rumah berpapan kayu itu masih menyala.
Tidak berselang lama suara isak tangis bayi pecah, mengusik kehehingan pagi di Kampung Karangsari, Kelurahan Wonosari Kecamatan NgalPiyan Kota Semarang.
Ketika masuk ke rumah berukuran 4X6 meter harum wangi bedak bayi menyeruak. Ruang depan kosong tanpa kursi dan meja.
Ruang berikutnya terdapat tempat tidur. Di sebelah utara tempat tidur tampak kipas angin tipe duduk warna hitam geleng-geleng ke arah kanan dan kiri menyebar udara di ruangan yang agak pengap.
Di ruangan tersebut, Nurul Mukminin (46) sedang asyik mengganti popok Bilqis Choirun Nisa , anaknya yang kini berusia 3,5 bulan.
Namun tiba-tiba kakak Bilqis, Balqis Choirun Najwa (7) merengek manja agar ayahnya membantu membetulkan sleting rok seragam pramuka.
"Ya begini rutinitas pagi saya, mengurusi anak-anak, " katanya saat ditemui Tribunjateng, Jumat (7/2/2020).

Nurul mengatakan sepeninggal istri nya Almarhumah Ariani Dwi Setyowati (21) praktis dia harus mengurus semua anaknya sendiri.
Termasuk harus mengajak dua buah hatinya untuk ikut menarik angkot trayek Mangkang-Johar.
"Tidak ada pilihan lain, saya terpaksa mengajak mereka bersama saya, " terangnya.
Kendati dalam keterbatasan, Nurul masih memiliki harapan besar.
Buah hatinya dengan Almarhumah Ariani Dwi Setyowati harus lebih baik kehidupannya dibandingkan orangtuanya.

"Saya memiliki rencana, di usia Bilqis 4 tahun atau 6 tahun ingin saya masukan ke Pondok pesantren khusus Hafidzah Al-quran," katanya.
Rencana itu, menurut Nurul tidak lepas dari keinginan istrinya agar anak mereka hidup lebih baik.