Berita Kriminal
Tak Temukan Bukti, Polisi Cuma Data Pemuda Semarang Terduga Pencuri Hape, Sempat Diamuk Massa
Puluhan warga tampak berkerumun, mata mereka tertuju pada satu pemuda berambut merah yang diduga mencuri handphone.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Puluhan warga tampak berkerumun, mata mereka tertuju pada satu pemuda berambut merah yang diduga mencuri handphone.
Sesekali pukulan dan tendangan hinggap di tubuh pemuda tersebut hingga dia jatuh tersungkur.
Pemuda tersebut juga sempat membela diri dengan mengeluarkan dua kantong celananya yang kosong.
Sebagai bukti bahwa dia tidak betul mencuri.
Namun warga yang sudah kalap tidak peduli dan terus menghadiahi bogem mentah.
• Heboh Facebook Pekalongan, Dua Bocah Tunggangi Motor Plat Merah, Tanpa Gunakan Helm
• Persik Kendal Vs PSIS Semarang - Dua Gol Bunuh Diri Antar Kemenangan Anak Asuh Dragan Djukanovic
• Resmikan Merchandise Store, Hasil Jual Jersey untuk Operasional Tim Persekat Tegal
• Wanita Penumpang Grab Car Ini Ketakutan karena Gerak-gerik Driver, lalu Pencet Tombol Emergency
Beruntung dalam kejadian tersebut yang terjadi di Jalan Inspeksi Semarang atau dekat kawasan Wisata Lawangsewu, Sabtu (8/2/2020) sekira pukul 15.00, masih ada dua security mengamankan korban dari amukan massa.
Selanjutnya pemuda tersebut dibawa ke Polsek Semarang Tengah untuk membuktikan perbuatannya.
Kapolsek Semarang Tengah, Kompol Didi Dewantoro membenarkan kejadian tersebut.
Identitas pemuda itu yakni MAP (19) warga Gayamsari, Kota Semarang.
"Iya betul dia sempat dibawa ke Polsek Semarang Tengah, " katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu (9/2/2020).
Didi menjelaskan, setelah diamankan di Polsek pihaknya melakukan pendalaman.
Ternyata terungkap fakta pemuda tersebut belum sempat mengambil barang yang disangkakan warga.
"Maka kami belum bisa meningkatkan ke penyidikan karena belum ada yg sempat diambil, " terangnya.
Didi melanjutkan, setelah itu pihak kepolisian melakukan pembinaan dan pendataan kepada pemuda tersebut.
"Kejadian ini juga harus menjadi pembelajaran bagi semua masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan."