Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

WNI Eks ISIS

Kisah Anak Indonesia Eks ISIS di Suriah Hidup Tanpa Arah, Orangtua Hilang saat Serangan Roket

Anak-anak asal Indonesia yang dibawa orangtuanya ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS kini harus hidup tanpa arah.

Editor: m nur huda
BBC via Tribunnews
Nasib Anak Indonesia Eks ISIS di Suriah Hidup Tanpa Arah, Orangtua Menghilang saat Roket Menghantam. 

TRIBUNJATENG.COM - Anak-anak asal Indonesia yang dibawa orangtuanya ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS kini harus hidup tanpa arah.

Pengakuan anak kombatan ISIS itu menyebutkan dirinya kini hidup tanpa orangtua semenjak roket menghantam kamp-kamp mereka.

Adalah Yusuf, salah satu anak asal Indonesia yang dibawa orangtuanya untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.

Setelah kepergian orangtuanya, Yusuf kini harus bertahan dan hidup tanpa arah di Kamp Al-Hol di Suriah Timur Laut.

Terungkap Misteri Makam Angker Usia 117 Tahun di Tepi Jalan Pontianak, Ternyata Tokoh Penting

INFO PENTING! Ada Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Bermotor di Jawa Tengah Februari-Juli Ini

Sembari Buka Masker, Lucinta Luna: Saya Ayluna Putri Minta Maaf pada Teman-teman Artis

Inilah 7 Aspek Penyebab Kepuasan Publik pada Jokowi Menurun di 100 Hari Sesuai Survei Alvara

"Orang tua saya dan saudara-saudara saya sudah meninggal. Saya tak tahu mau ke mana.

Saya akan bertahan di sini," kata anak yang mengaku bernama Yusuf kepada wartawan BBC, Quentin Sommerville yang menemuinya di Al-Hol.

Seorang ibu berjalan sambil membawa tas koper dan diikuti dua anaknya ketika meninggalkan Baghouz, kota di Suriah yang menjadi benteng terakhir ISIS.
Seorang ibu berjalan sambil membawa tas koper dan diikuti dua anaknya ketika meninggalkan Baghouz, kota di Suriah yang menjadi benteng terakhir ISIS. (AFP via Daily Mail)

Tak hanya Yusuf, nasib serupa juga harus dijalani oleh anak asal Indonesia eks ISIS lainnya yang bernama Faruq.

Faruq mengaku kehilangan orangtuanya ketika ia berada di desa terakhir yang dikuasai oleh ISIS diserang oleh koalisi anti-ISIS.

Serangan roket dari koalisi pada organisasi teroris ISIS ini membuat Faruq tak pernah melihat orangtuanya lagi.

"Terjadi serangan roket. Saya tak tahu (apa yang harus saya lakukan). Saya berlari, dan setelah itu saya tak pernah melihat lagi keluarga saya," kata Faruk.

Selain Yusuf dan Faruq, adapula kisah Nasa, anak asal Indonesia eks ISIS lainnya yang kini hidup tanpa arah di kamp Al-Hol di Suriah.

"Pesawat menjatuhkan bom, orang-orang hilang, lalu saya menemukan Faruk," kata Nasa.

Nasa bahkan menyaksikan bagaimana Desa Baghuz dibom oleh koalisi.

Sikap Pemerintah Indonesia

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan ia telah memerintahkan pendataan WNI eks ISIS yang ada di Suriah.

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah tidak berencana untuk memulangkan lebih dari 600 orang di kamp-kamps Suriah, yang dia sebut sebagai 'ISIS eks WNI'.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved