Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Korona

Observasi Natuna Selesai: Dari Permintaan Sambal dari Mahasiswa Wuhan hingga 6 Paramedis Meninggal

Ratusan warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan Cina yang tengah dikarantina di Natuna terkait antisipasi virus corona akan selesai

(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) asal Wuhan, Hubei, China beraktivitas di depan Hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/2/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Ratusan warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan Cina yang tengah dikarantina di Natuna terkait antisipasi virus corona akan selesai pada Sabtu (15/2) ini.

Mereka pun akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Di antara ratusan WNI yang menjalani observasi, 9 orang merupakan warga Jawa Tengah.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan, jika masa karantina sudah selesai, ia mempersilakan untuk pulang. Masyarakat tidak perlu khawatir keadaan mereka.

"Kalau sudah selesai, pulang saja, pulang lah ke keluarga. Terimalah mereka dengan baik. Nggak usah khawatir, nggak papa," kata Ganjar, Rabu (12/2) lalu.

Menurutnya, masa karantina selama dua pekan di barak tentara di Natuna dinilai sudah cukup. Durasi waktu tersebut dikatakan sudah mengukur bahwa program inkubasinya sudah selesai.

Meskipun demikian, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap WNI yang pernah berdomisili di Wuhan itu.

Di sisi lain,  Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta kepada masyarakat untuk tak mengkhawatirkan mereka yang selesai menjalani observasi di Natuna

"Proses protokol kesehatan dari WHO yang kita ikuti secara ketat. Karantina di Natuna juga ketat diawasi, dicek harian. Sekarang sudah 14 hari, memang protokolnya seperti itu," Presiden memastikan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kemarin.

Presiden menegaskan kembali, mereka yang telah menjalani observasi selepas evakuasi dari Provinsi Hubei, China, dalam kondisi sehat dan siap kembali berkumpul bersama keluarga setelah telah menjalani masa observasi selama 14 hari di Natuna.

Rahayu (56), ibu dari Dista Wahyu Prasetyo (21), mahasiswa Wuhan University of Technology, Hubei, Cina, akan menyambut kedatangan buah hatinya, di Bandara Halim Perdana Kusuma.

Ia mengaku akan menyiapkan syukuran kecil-kecilan di kediamannya Kampung Blok Sawo, RT 001/06, No 25, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

"Anaknya sih nggak minta apa-apa, cuma saya mau bikin syukuran kecil-kecilan saja di rumah. Makan-makan bersama keluarga besar saja," kata Rahayu.

Tak ada menu spesial yang akan disajikan menurut Rahayu. Namun, ia menyebut bahwa Dista memintanya untuk dibuatkan sambal kesukaannya.

"Lauknya nggak minta macem-macem, apa saja. Dia cuma minta dibikinin sambal kesukaannya," cerita Rahayu.

Prosesi pemulanganakan dipimpin langsung oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) 1, Laksda Yudo Margono. Pangkogab, mengatakan, prosesi pemulangan akan digelar serangkaian acara seremonial untuk pelepasan pemulangan ratusan WNI menuju Bandara Halim.

"Mereka akan kita pulangkan menggunakan 3 pesawat. 1 Hercules dan 2 Boing. Untuk teknis keberangkatan sendiri dijadwalkan pada pukul 12:00 WIB," ujar Pangkogab.

Namun sebelum pemberangkatan pemulangan kata dia, akan kita laksanakan pengemasan barang barang dan penempatan masing-masing WNI di dalam pesawat.

Pangkogab menyebutkan hingga jelang akhir pemulangan, kondisi kesehatan ratusan WNI dalam keadaan sehat.

"Semuanya dalam keadaan sehat. Mudah-mudahan sampai besok (hari ini red) mereka dalam keadaan sehat semua," harapnya.

Sebelumnya Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto merincikan jadwal pemulangan ratusan WNI.

Yuri menjelaskan, pagi sekira pukul 07:00 WIB mereka terlebih dahulu akan melakukan pemeriksaan, kemudian lanjut acara pelepasan dengan prosesi adat kebudayaan Natuna.

Usai makan siang, langsung diterbangkan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma.

Enam Petugas Medis Meninggal

Sementara itu, di China, 6 petugas medis tewas akibat virus corona, sedangkan 1.716 tenaga medis lainnya terinfeksi.

Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional, Zeng Yixin, menyatakan, dalam konferensi pers seperti dilansir kantor berita AFP,Jumat (14/2), sebanyak 1.716 pekerja medis telah terinfeksi virus corona hingga Selasa (11/2) lalu. Dari jumlah itu, enam petugas medis telah meninggal akibat virus yang belum ada vaksin dan obatnya ini.

Zeng mengatakan, sebagian besar dari pekerja medis tersebut, yakni sebanyak 1.102 orang telah dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 di Wuhan, kota di China yang menjadi pusat wabah virus corona. Sebanyak 400 petugas medis lainnya terinfeksi virus itu di daerah-daerah lain di provinsi Hubei. (tribun network/ysf/tribun batam/mam)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved