Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor di Banjarnegara

Puluhan Warga Situkung Banjarnegara Bertahan di Pengungsian, Dua Korban Baru Ditemukan

Puluhan korban tanah longsor di Dusun Situkung, Kabupaten Banjarnegara, hingga kini masih bertahan di pengungsian.

Penulis: Nal | Editor: M Zainal Arifin
Tribun Jateng/Agus Iswadi
PENCARIAN KORBAN: Alat berat mengeruk material tanah longsor di wilayah Dusun Situkung Desa/Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah saat operasi hari keenam, Jumat (21/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Para korban longsor di Dusun Situkung, Banjarnegara, mulai beradaptasi di tempat pengungsian GOR Desa Beji.
  • Tim SAR Gabungan pada hari keenam berhasil menemukan dua korban tambahan sehingga total korban meninggal mencapai 12 orang, sementara 16 korban lainnya masih dalam pencarian.
  • Upaya pencarian terus dimaksimalkan dengan pengerahan ratusan relawan, anjing pelacak K-9, serta 17 alat berat, yang difokuskan pada sektor A dan C berdasarkan hasil asesmen dan keterangan warga.

 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Puluhan korban terdampak tanah longsor di Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, tampak mulai membiasakan diri di tempat pengungsian GOR Desa Beji, Jumat (21/11/2025). 

Satu di antaranya adalah Suparmi (53). Perempuan itu merupakan satu dari puluhan orang yang selamat pasca tanah longsor meluluhlantakan perkampungannya pada Minggu (16/11/2025).

Ia bersama anggota keluarganya mengungsi di hutan sebelum akhirnya dievakuasi relawan.

Perempuan itu kini mengungsi bersama suami, orangtua, kakak, dan anaknya di GOR Desa Beji, yang jauh dari lokasi longsor.

Suparmi telah mengungsi bersama warga lain di lokasi tersebut selama 6 hari.

Ia menyampaikan, masih membutuhkan makanan dan obat-obatan selama berada di pengungsian, selain keperluan sekolah putrinya.

Perempuan itu mengungkapkan, tidak ada barang yang sempat diselamatkannya sebelum material longsor menerjang rumahnya hingga rata dengan tanah. 

Suparmi pun berharap nantinya ada perhatian pemerintah berkait dengan tempat tinggalnya, begitu juga bantuan modal usaha untuk melanjutkan hidupnya ke depan.

"Saya keluar dari rumah itu tidak bawa apa-apa. Entah itu surat, KTP, ataupun uang. Nggak sempat sama sekali," katanya, Jumat (21/11/2025).

Selain itu, mengenai keberlangsungan pendidikan putrinya yang kini duduk dibangku kelas 9, Suparmi juga berharap ada perhatian dari pemerintah.

Menurutnya, hal itu akan sangat membantu masa depan anaknya.

"Saya mohon banget, anak saya semoga sekolahnya digratiskan," ucapnya.

Baca juga: Tak Sempat Bawa Apa-apa, Korban Longsor Banjarnegara Berharap Perhatian 

Pengungsi lain, Hartini (34) mengatakan, soal makanan sudah tercukupi selama mengungsi di GOR Desa Beji.

Akan tetapi, ia masih membutukan pakaian anak dan perlengkapan mandi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved