Berita Semarang
Rel Kereta di Tugu Semarang Rentan Renggut Nyawa, Anehnya Semua Korban Tidak Sedang Menyeberang
Perlintasan Rel Kereta di Wilayah Kecamatan Tugu, Kota Semarang rentan memakan korban jiwa.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Perlintasan kereta api di wilayah Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, rentan memakan korban jiwa.
Namun anehnya, sebagian besar korban jiwa yang tewas akibat tertabrak maupun terserempet kereta itu tak sedang menyeberang perlintasan rel sebidang.
Baik berpalang maupun tanpa palang.
Rata-rata, mereka yang tertabrak justru sedang berjalan di samping maupun menyisir rel kereta di wilayah Tugu.
Hal itu diakui langsung Kapolsek Tugu, Kompol I Ketut Rahman saat dihubungi Tribunjateng.com, Sabtu (15/2/2020).
• Jet Tempur Modern Milik Arab Saudi Jatuh Ditembak Rudal di Yaman, 2 Awak Ditangkap
• Aremania Dikeroyok dan Motornya Dirampas Seusai Nonton Laga Arema FC vs Persija Jakarta
• Momen Haru KSAD Jenderal Andika Perkasa saat Jenguk Anggota, Prajurit TNI AD Tak Menyangka
• Lokasi Jatuhnya Helikopter TNI AD MI-17 TNI AD Dikenal Sakral, 10 Pucuk Senjata Hilang
Dia mengakui, selama 2020 ini, sudah ada tiga orang yang tertabrak kereta di wilayah Tugu.
Dua jiwa di antaranya tewas dan satu sisanya masih terselamatkan.
"Tapi anehnya, tabrakan itu terjadi tidak di area penyeberangan rel kereta.
Semua tabrakan justru karena kesalahan sang korban.
Para korban nekat jalan menyisir di dekat rel yang sedang dilintasi kereta," ungkap Kompol I Ketut.
Saat ditelusuri, dia menyebut sebagian besar korban yang tertabrak kereta di wilayahnya adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Diakerap beberapa kali turun mengecek lokasi tabrakan itu.
Kompol Ketut menyatakan, tak sedikit ODGJ berjalan bahkan hingga tidur di dekat rel kereta.
• Hasil Laga Uji Coba, PSIS Semarang hanya Unggul 2-0 atas Tim Junior di Stadion Citarum
Kerap kali, kata Ketut, warga di sekitar pun berupaya menjauhi para ODGJ itu dari rel.
"Awal 2020 ini saja, dua korban yang tewas tersambar kereta itu adalah ODGJ.
Satunya lagi warga sekitar yang sedang mabuk.
Untungnya masih terselamatkan," sambungnya.
Kapolsek mengaku, beredarnya ODGJ di sepanjang dekat rel menjadi perhatian serius di tingkat Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Tugu.
Pihaknya pun sering turun memberikan arahan ke setiap petugas penjaga palang maupun warga sekitar di dekat rel.
"Arahan kami, jika ada orang yang sedang main-main di dekat rel, warga sekitar atau petugas palang diminta mengingatkan dan menjauhi orang itu dari rel.
Terutama saat jam jadwal melajunya kereta.
Itu berlaku bagi siapa pun," tegasnya.
Lebih lanjut, Ketut mencatat, total perlintasan atau penyebrangan rel sebidang di wilayah Tugu ada sembilan.
Tiga di antaranya tidak berpalang.
Meski demikian, kata Ketut, tiga perlintasan atau penyebrangan rel tanpa palang itu justru minim tabrakan.
Sebab, warga di sekitar perlintasan rel memberdayakan relawan.
"Yang tanpa palang itu ada di Jrakah, Mangkang Kulon, dan Tugurejo.
Meski begitu, belum ada korban di sana.
Warga di tiga daerah itu memang sudah sadar sebelum menyeberang harus hati-hati.
Sebab, relawan tidak selalu hadir," tandas Kapolsek. (Tribunjateng/gum)
• Heboh Radiasi Limbah Nuklir di Perumahan Batan Indah Serpong, Kawasan Steril Diperluas
• Info Gempa Hari Ini: Gempa di Pulau Seram Maluku Magnitudo 5,8 Pagi Tadi Pukul 06.00 WIB
• Hasil dan Klasemen Liga Inggris Tadi Malam: Liverpool Makin Dekati Juara, Pasti Ke Liga Champions
• Hasil Liga Spanyol Tadi malam, Barcelona Sukses Amankan Tiga Poin dari Getafe