Desa Wisata Jawa Tengah
Menengok Pasar Konsep Zaman Majapahit di Kabupaten Semarang, Harga Klepon Cuma Lima Uli
Pasar Sawahan merupakan sebuah event pasar wisata yang menggunakan konsep tradisional ala zaman Majapahit.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: deni setiawan
"Juga memberdayakan masyarakat secara ekonomi untuk berdagang menghasilkan Rupiah untuk tambahan pendapatan," katanya.
Menurut Yarmuji, hal menarik yang dipraktikkan di Pasar Sawahan ialah konsep pembayaran.
Pembayaran di Pasar Sawahan menggunakan uang logam dengan mata uang lokal yakni Uli.
Nama Uli, sambungnya, diambil dari nama tanaman Padi.
"Jadi secara teknis, 1 Uli sama dengan seribu Rupiah. Sebelum masuk di Pasar Sawahan ini masyarakat bisa menukar sejumlah uangnya dengan uang Uli."
"Di sini kami memiliki 3 jenis pecahan. Yakni 2,5 Uli, 5 Uli dan 10 Uli," paparnya.
Menurut Yarmuji, 13 dusun yang ada di Desa Kalongan berpartisipasi dalam Pasar Sawahan.
Pasar Sawahan dimulai pukul 06.00 hingga pukul 10.00.
Adapun menurutnya omset yang didapatkan tiap gelaran, menurutnya, hingga mencapai Rp30 juta.
"Uang itu nantinya dikelola Pokdarwis di wilayah kami untuk mengembangkan pasar itu lagi. Menambah fasilitas dan lain-lain," jelasnya. (Akbar Hari Mukti)
• Dijamin Makin Seru, Jelajah Peta Digital Melalui Lima Tab Google Maps Ini
• Manchester City Dilarang Tampil di Liga Champions Selama Dua Musim, Diduga Sudah Menipu UEFA
• Rel Kereta di Tugu Semarang Rentan Renggut Nyawa, Anehnya Semua Korban Tidak Sedang Menyeberang
• Begini Reaksi Krisdayanti Tanggapi Kedekatan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar