Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kisah Lilik Warga Semarang Temukan Buaya 'Wakyo' Hingga Harus Berpisah Setelah 14 Tahun Dirawat

Lilik Agus Suhardi (69) warga jalan Magersari 4, Pendrikan Kidul, Semarang Tengah, Semarang, akhirnya melepaskan Wakyo.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: galih permadi

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Lilik Agus Suhardi (69) warga jalan Magersari 4, Pendrikan Kidul, Semarang Tengah, Semarang, akhirnya melepaskan Wakyo.

Dijelaskan Lilik, Senin (17/2/2020) petugas Damkar datang ke kediamannya untuk mengambil buaya yang sudah dirawatnya selama kurang lebih 14 tahun itu.

"Tadi petugas Damkar ke sini mengambil Wakyo untuk diserahkan ke kebun binatang Mangkang.

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Pekerja Instalasi Listrik Tewas Tersetrum saat Bantu Tetangga

Terungkap Riwayat Pendidikannya, Dedy Susanto Bisakah Disebut Psikolog?

Pidi Baiq Tengah Garap Novel Dilan Yang Bersamaku Suara Ancika Mehrunisa Rabu, Lanjutan Kisah Milea

Psikolog Viral, Inilah Biodata Lengkap Dedy Susanto dan Riwayat Pendidikannya

Lilik Agus Suhardi (69) warga jalan Magersari 4, Pendrikan Kidul, Semarang Tengah, Semarang, saat ditemui teibunjateng.com, Senin (17/2/2020) malam.
Lilik Agus Suhardi (69) warga jalan Magersari 4, Pendrikan Kidul, Semarang Tengah, Semarang, saat ditemui teibunjateng.com, Senin (17/2/2020) malam. (TRIBUN JATENG/IDAYATUL ROHMAH)
Itu yang terbaik, yang penting tidak dibunuh, dipelihara saja," ujar dia kepada tribunjateng.com, Senin malam.

Lilik menjelaskan, binatang tersebut memiliki panjang kurang lebih tiga meter dengan bobot 1 kuintal.

Untuk mengevakuasi Wakyo dibutuhkan delapan orang.

"Tadi dipikul 8 orang yang meliputi saya, anak saya, dan 6 orang petugas Damkar," sebutnya.

Ia lantas teringat dengan kali pertama saat dirinya menemukan Wakyo.

Ia mengisahkan, 14 tahun lalu Wakyo masih sangat kecil.

Ia bahkan sebelumnya tak menyangka jika Wakyo adalah seekor buaya.

"Dulu masih kecil, masih satu jengkal tangan. Saya kira iguana atau kadal," ungkapnya.

Ia menceritakan, buaya tersebut didapatkannya di Sungai Luk-Ulo, Cilacap.

Ia menduga, buaya tersebut bermuara dari laut ke sungai tersebut.

Saat itu, kata dia, ada seseorang yang menunjukkan anak buaya itu kepadanya.

Lilik pun mengaku tertarik dan lantas membawanya pulang bersama batu-batu akik yang telah ia cari di kawasan tersebut.

"Saya kerja sebagai pencari batu akik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved