Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Pencapaian 4 tahun kepemimpinan hendi-ita dan tantangannya

Kepemimpinan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi), dan Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) sudah menginjak empat tahun.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berikut ini video pencapaian 4 tahun kepemimpinan Hendi-Ita dan tantangannya.

Kepemimpinan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi), dan Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) sudah menginjak empat tahun.

Berbagai capaian telah diraih Kota Semarang selama empat tahun berjalan. Namun, masih ada juga hal yang harus diselesaikan.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menuturkan, pihaknya akan terus masuk ke setiap aspek dan kelompok masyarakat untuk mencari tahu permasalahan yang masih dijumpai masyarakat.

Pihaknya berkomitmen menyelesaikan persoalan masyarakat.

Hendi menyebut permasalahan menjadi posisi teratas dalam laporan masyarakat yaitu pelayanan air bersih di Kota Semarang.

"Ini menjadi PR kami. Kami harus fokus ke PDAM. Direksi tidak boleh berpuas diri memungut biaya langganan dan pemakaian air dari masyarakat, tapi bagaimana caranya memungut dipergunakan kembali untuk investasi melayani masyarakat dengan baik. Kami sudah mulai itu," papar Hendi, Senin (17/2/2020).

Beberapa upaya menangani persoalan pelayanan air bersih di Kota Semarang, lanjut Hendi, sudah mulai dilakukan dengan pembangunan SPAM Semarang Barat dengan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk mengaliri wilayah Semarang Barat, Ngaliyan, dan Mijen.

Rencana pembangunan, IPA Pudakpayung juga akan dilakukan untuk mengaliri daerah Semarang atas dan Semarang Selatan.

Pembuatan polder juga akan dilakukan di Semarang Timur.

"Insyaallah itu akan mampu menyelesaikan persoalan air dan semuanya akan selesai oada 2021. Saya yakin pada periode yang akan datang the best komplain tidak akan PDAM lagi," tutur politisi PDIP itu.

Lebih lanjut, Hendi menambahkan, persoalan macet juga menjadi komplain terbanyak setelah pelayanan air bersih.

Dia pun berupaya melakukan persoalan ini dengan berbagai terobosan.

Menurutnya, solusi paling mudah yaitu dengan melakukan pelebaran jalan.

Hanya saja, perlu pembebasan lahan yang mana tidak semudah itu warga bersedia melepas lahannya.

Rekayasa lalu lintas akhirnya menjadi solusi persoalan kemacetan.

Pembuatan flyover dan underground diperlukan untuk memecah kemacetan.

"Dibuat persimpangan yang tidak perlu ada traffic light dan kami maksimalkan transportasi umum. Kami sudah punya BRT. Nanti, ditambahi transportasi umum berbasis rel. Itu jadi target pencapaian dengan support masyarakat," imbuhnya.

Sementara, Hendi menguraikan, laporan persoalan banjir, jalan rusak, dan PKL liar cenderung menurun.

Namun, persoalan itu akan terus diselesaikan.

Sejak masa kepemimpinannya, Kota Semarang menuju trend positif.

Persoalan banjir semakin turun, jalan rusak semakin berkurang, kemiskinan semakin ditekan, hingga investasi terus bertambah.

Dia mengklaim area banjir di Kota Semarang hanya tersisa 13,7 persen pada kahir 2019, sedangkan pada 2011 lalu area banjir mencapai 61,02 persen.

Adapun angka kemiskinan dari semula 5,68 persen pada 2011, turun menjadi 398 persen pada akhir 2019. Sedangkan investasi terus tumbuh dengan baik hingga saat ini mencapati Rp 35 triliun.

"PR dan tantangan masih banyak. Kami harap ada hal-hal yang bisa kami lakukan bersama. Tak boleh berhenti karena pujian dan tepuk tangan," ujarnya.(eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved