Ngopi Pagi
FOKUS : PDIP Mulai Pukul Genderang
PDIP mulai bunyikan genderang Pilkada serentak 2020. Hari ini, Rabu (19/2), PDIP dikabarkan mengumumkan rekomendasi bakal pasangan calon
Penulis: m nur huda | Editor: Catur waskito Edy
Oleh M Nur Huda
Wartawan Tribun Jateng
PDIP mulai bunyikan genderang Pilkada serentak 2020. Hari ini, Rabu (19/2), PDIP dikabarkan mengumumkan rekomendasi bakal pasangan calon (paslon) kepala daerah untuk satu bakal paslon tingkat provinsi dan 47 bakal paslon kabupaten dan kota.
Rekomendasi telah ditetapkan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dalam rapat DPP pada Senin (17/2/2020).
Mengutip pernyataan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto, pengumuman rekomendasi terbagi menjadi tiga tahap.
Tahap pertama akan disampaikan pekan ini, tahap kedua pada pekan pertama Maret, dan tahap ketiga di akhir Maret. Rekomendasi dikeluarkan satu paket paslon, kepala daerah dan wakil.
Sekjend DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebut gelombang pertama ini, sebagian besar adalah petahana.
Untuk Jateng, kabarnya ada 8 bakal paslon yang akan diumumkan dari 21 daerah yang akan menggelar Pilkada.
Menurut Sekretaris DPD PDIP Jateng Bambang Kusriyanto, pada Minggu (16/2) lalu, DPP telah memanggil 8 pasangan dari Jateng ke Jakarta.
"Mereka dimintai komitmen menjaga Pancasila, memimpin pemerintahan dengan Trisakti Bung Karno," katanya.
Kedelapan pasangan antaralain Joko Sutopo-Sriyono (Kabupaten Wonogiri), Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto (Kabupaten Sragen), Agus Sukoco-Eko Priyono (Kabupaten Pemalang), Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu (Kota Semarang).
Kemudian Sri Sumarni-Bambang Pujiyanto (Kabupaten Grobogan), Sri Mulyani-Aris Prabowo (Kabupaten Klaten), Mohammad Said Hidayat-Wahyu Irawan (Kabupaten Boyolali), dan Esti'anah-Joko Sutanto (Kabupaten Demak).
Ditegaskannya, nama-nama yang dipanggil belum tentu akan mendapatkan rekomendasi. Tapi mereka yang tidak dipanggil, peluangnya lebih kecil. Pemanggilan sejumlah nama, berdasar hasil penyaringan DPP didukung hasil survei dan indikator lain.

Tak dapat dimungkiri, PDIP memang membuat lawan politik ciut nyali. Malahan, parpol yang pada Pilpres 2019 lalu berlawanan, justru pada dinamika jelang Pilkada 2020 ini, parpol tersebut paling awal merapat. Semisal, di Kota Semarang, Partai Gerindra sudah deklarasi mendukung PDIP.
Hal ini wajar, berdasar data Pemilu 2019, PDIP menang mutlak. Kursi di legislatif dari kabupaten/kota hingga provinsi, PDIP mayoritas.
Dari 35 DPRD kabupaten/kota di Jateng, pada 2014 lalu memiliki 387 kursi sedangkan hasil Pemilu 2019 memiliki 463 kursi. Di DPRD Jateng, memiliki 42 kursi atau menguasai 35 persen dari total 120 kursi, meningkat dari periode sebelumnya 27 kursi dari kuota saat itu 100 kursi.
Melihat kekuatan PDIP, tentu harapan besar bagi masyarakat agar partai ini betul-betul memilih bakal calon kepala daerah sesuai kehendak hati nurani atau kebutuhan rakyat. Jangan sampai ada asumsi rekomendasi dikeluarkan berdasar kedekatan pada pimpinan.
Sebab, rekomendasi dari parpol merupakan gerbang awal baik dan buruknya sebuah peradaban di daerah pada masa mendatang. Jika proses di awal sudah terkontaminasi, maka tahap berikutnya tentu sulit bagi masyarakat untuk tak apatis. Semoga saja semuanya baik! (*)
• Besok, Megawati Umumkan Rekomendasi Calon Kepala Daerah, 8 di Antaranya untuk Jawa Tengah
• Reaksi Gibran soal Pengumuman Rekomendasi PDIP untuk Pilkada Solo 2020 Tidak Hari Ini
• Jelang Mega Umumkan Rekomendasi Calon Kepala Daerah di Jateng, Ini 8 Pasang Nama Diundang DPP PDIP