Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Bencana

Kronologi Lengkap Satu Keluarga Tewas Tertimpa Tembok Saat Tidur Ketika Longsor

Empat orang yang termasuk dalam satu keluarga di Jalan Veteran lll Kampung Cibolang RT 01/01 Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi,

Istimewa
Korban Longsor Ciawi 

TRIBUNJATENG.COM, BOGOR - Empat orang yang termasuk dalam satu keluarga di Jalan Veteran lll Kampung Cibolang RT 01/01 Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tewas karena tertimpa tembok rumah saat tidur, Kamis (20/2/2020).

Keempat korban adalah pasangan suami-istri Basri Abdullatif (43) dan Ela Latifah (35) beserta dua anaknya, Evan (6) dan Elsa (4).

Peristiwa terjadi dini hari sekitar pukul 03.00 WIB saat hujan lebat mengguyur kawasan Puncak, Bogor.

Diketahui peristiwa terjadi dini hari saat para korban tidur.

Sehingga diduga korban tidak sempat melarikan diri.

Tembok yang runtuh itu memang berbatasan dengan kamar yang digunakan satu keluarga itu tidur.

Namun, saat itu ada warga yang sempat mendengar teriakan dari arah rumah korban.

"Jam 3 karena informasinya ada suara teriakan yang sampai ke tetangga," kata Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani.

Adam mengatakan, peristiwa tersebut disebabkan lantaran ambrolnya tembok rumah.

Permintaan Lucinta Luna Selama di Penjara? Mulai dari Wig, Kutek, Bulu Mata, Teh Diet hingga Mukena

Tidu Daya Penjahat Kelamin, Modal Video Porno dan Gelang Imitasi, Sopir Ini Cabuli Putri Temannya

Selebgram Sengaja Tipu Warganet, Mengaku Liburan ke Bali Padahal Tidak, Ini Maksud Tujuannya

Kisah Haru Korban Begal Motor Cium Tangan Jasad Pelaku yang Tewas Ditembak Polisi, Ini Alasannya

"Tepatnya tembok jebol akibat hujan dan menimpa 4 orang ini yang saat itu sedang tidur dalam satu kamar," ucap Adam ketika dihubungi Kompas.com.

Sementara, Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, hujan intensitas tinggi di Ciawi, Bogor menyebabkan dinding rumah warga ambrol.

"Longsor terjadi saat dini hari pukul 03.00 WIB ketika penghuni tidur, saat ditemukan sudah dalam kondisi meninggal," katanya.

Korban alami luka di kepala

Camat Ciawi, Agus menambahkan, saat itu memang kondisi Bogor sedang hujan lebat dan diterjang angin kencang.

Saat tembok ambrol, terdengar gemuruh dari arah rumah korban.

Tembok tersebut ambrol bercampur dengan material tanah dan air hujan karena berdekatan dengan tanah tebing.

Korban meninggal diduga tidak bisa bernapas dan tertimpa tembok di bagian kepala.

"Langsung menimpa kepala karena posisinya deket dengan tembok dan sudah dibawa ke rumah sakit tadi pagi," ungkap Agus.

Para korban berhasil dievakuasi pada Kamis pagi atas bantuan tim gabungan BPBD, TNI, Polri dan relawan.

"BPBD, TNI, Polri, Damkar, Satpol PP, Aparat desa dan masyarakat sudah turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi, pendataan serta membawa korban ke Rumah Sakit Ciawiuntuk otopsi," kata Kapusdatinkom BNPB, Agus Wibowo, dalam pernyataan tertulis yang dilansir dari Tribun Jabar.

Jasad empat korban itu dibawa ke RSUD Ciawi untuk dibersihkan. Usai dibersihkan, jenazah lalu dibawa ke rumah duka.

Sebelumnya diberitakan hujan dengan intensitas tinggi semalam di wilayah Ciawi Kabupaten Bogor menyebabkan dinding rumah warga bernama Abas Abdul Latif di Kampung Cibolang RT 1 RW 1, Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, ambruk.

Dalam bencana tersebut, empat orang keluarga Abas tewas tertimbun.

Korban termasuk Abas sendiri.

Tim SAR saat berusaha mengevaluasi keluarga Abas Abdul Latif yang tertimbun longsor. 

Adapun identitas korban meninggal adalah: :

1.  Abas Abdul Latif (KK/Usia 45 tahun)

2.   Ela Latifah (Istri/ Usia 35 tahun)

3.  Esa Baskilah (Anak/Usia 6 tahun/P)

4.  Ean (Anak/Usia 4 tahun/L)

BPBD, TNI, Polri, Damkar, Satpol PP, Aparat desa dan masyarakat sudah turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi, pendataan serta membawa korban ke Rumah Sakit Ciawi untuk otopsi.

Sebelumnya pada Oktober 2019, Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Bogor, Asep Firman Ilahi, mengatakan kawasan Puncak Bogor yang terletak di lereng Gunung Gede Pangrango menjadi kawasan yang paling rawan terdampak peralihan musim ini.

Peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ini identik dengan cuaca ekstrem yang bisa memicu bencana seperti longsor, angin kencang hingga puting beliung. K

Asep Firman Ilahi menyebut masa transisi memasuki musim hujan biasanya ditandai dengan udara yang sangat panas dan lembab, hujan dalam durasi singkat namun disertai dengan angin kencang dan kadang-kadang bersama dengan petir.

Pada saat-saat tertentu angin kencang dapat bertiup dengan kecepatan 25 - 45 km/jam.

Angin ini dapat menumbangkan pohon dan menerbangkan atap rumah.

Fenomena ini disebut dengan angin puting beliung.

Yang patut diwaspadai kata dia, kawasan Puncak yang terdiri dari tiga kecamatan yaitu, Ciawi, Cisarua dan Megamendung yang tercatat memiliki ribuan bangunan dengan lingkungan hutan.

"Iya untuk wilayah di bawah sana (Ciawi-Cisarua) rata-rata pemukimannya padat penduduk, juga dalam kontur tanahnya pegunungan dan perbukitan itu sangat rawan sekali," ucapnya kepada Kompas.com, Senin (30/9/2019).

Menurutnya, hal yang paling penting adalah mengenali lingkungan geografis di mana kita berada sehingga dapat dilakukan mitigasi bencana sedini mungkin.

"Iya itu harus, kan Puncak ini kebanyakan memang daerahnya pegunungan dan perbukitan, tapi tutupan lahan diatasnya kebanyakan daerah perkebunan dan ada juga wilayah yang tidak berpenghuni tapi merupakan hutan perhutani," sambung dia.

Pada saat terjadi hujan deras disertai angin kencang dan petir warga diimbau agar berlindung pada tempat yang aman, misalnya jauh dari tebing, pohon besar, daerah terbuka (sawah/lapangan) atau daerah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET).

"Bisa lakukan mitigasi sedini mungkin misalnya dengan menyediakan tas siaga bencana yang berisi perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan, menghubungi paramedis terdekat serta melakukan siaga dengan berkoordinasi dengan lembaga terkait (BNPB)," katanya. (*)

Sumber: Kompas.com (Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor: Aprillia Ika) Tribun Bogor, Tribun Jabar. 

BREAKING NEWS: Tak Kuat Menanjak, Truk Terguling di Bawen Kabupaten Semarang

Khabib Versus Tony Ferguson, Dustin Poirier Yakin Khabib Menang, Tapi Belum Tentu Lawan Petarung Ini

BERITA LENGKAP: Detik-detik Menegangkan Evakuasi Mbah Mariyah dari Kepungan Banjir Kota Pekalongan

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved