Pilkada Jateng 2020
PKS Akan Bangun Poros Baru di Pilkada Sragen 2020, Komunikasi dengan Gerindra dan Nasdem
PKS (Partai Keadilan Sejahtera) sangat menyayangkan kadernya Dedy Endriyatno tidak lagi bersanding dengan Yuni Sukowati dalam Pilkada Sragen 2020.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - PKS (Partai Keadilan Sejahtera) sangat menyayangkan kadernya Dedy Endriyatno tidak lagi bersanding dengan Kusdinar Untung Yuni Sukowati dalam Pilkada Sragen 2020.
Ketua DPD PKS Sragen, Idris Burhanudin, menyampaikan citra guyub rukun telah melekat pada keduanya.
"Yuni-Dedy sudah guyub rukun.
Kalau Mbak Yuni berpasangan dengan Pak Suroto otomatis guyub rukun kandas.
Belum sampai tuntas sudah kandas harapan kita bisa tuntas sampai 10 tahun 2 periode," kata Idris kepada media, Jumat (21/2/2020).
• Pengantin di Kudus Ini Kaget Usai Ijab Kabul, Tamu Tak Diundang Ini Bubarkan Resepsi Pernikahannya
• Innalillahi, Korban Rumah Roboh di Semarang Meninggal Susul Ayah, Luka Parah Pinggang dan Kaki
• Bahasa Indonesia Makin Mendunia, Digunakan Klub Kasta Kedua Spanyol Sapa Penggemar
• Cerita Eko Warga Purbalingga Setubuhi Remaja 17 Tahun, Mengaku Lajang dan Janji Menikahi Jika Hamil
Di struktur PKS, pihaknya akan mengambil langkah-langkah dan melakukan konsolidasi dengan partai-partai lain.
Idris menyatakan PKS yang hanya memiliki 6 kursi tidak akan bisa berdiri sendiri.
"Kami akan berkoordinasi, bangun komunikasi dengan partai-partai politik yang lain.
Dalam arti supaya demokrasi di Sragen ini bisa berjalan dengan baik berarti perlu ada kekuatan penyeimbang.
Kami akan menggalang poros baru," kata dia.
Hingga kini partai yang sudah pernah komunikasi dengan PKS adalah Partai Nasdem dan Gerindra.
PKS juga akan berkomunikasi dengan Golkar, termasuk Partai Demokrat hingga PAN.
"Semua kemungkinan masih terbuka.
Menggalang Ini dalam arti membentuk poros baru dulu.
Karena kalau kita maju namun tak memperoleh dukungan minimal 9 kursi kan tidak bisa," kata Idris.
Dia menyatakan sekretaris DPD Gerindra sudah menyampaikan akan menampung Dedy.
Partainya pun akan menindaklanjuti statement itu, termasuk dengan partai-partai lain.
Sebagai pimpinan DPD PKS Sragen, Idris menegaskan tak menargetkan Dedy harus maju dengan posisi calon bupati.
Ada pula kemungkinan yang bersangkutan akan tetap menjadi wakil.
"Kami nggak menargetkan, tinggal bagaimana ada kekuatan penyeimbang yang ada di Sragen.
Kami nggak mematok harus bupati atau cukup di wakil sebagai penyeimbang kekuatan demokrasi yang ada," ungkapnya.
PKS juga belum bisa menyampaikan nama yang akan jadi pendamping Dedy karena saat ini masih dalam proses penggodokan.
Dia juga mengatakan telah banyak tokoh yang sudah mengontak Dedy secara pribadi, baik siap mendukung maupun berpasangannya.
"Ada yang siap jadi bupati ada yang siap jadi wakilnya.
Sekali lagi saya tegaskan, masalah nama-nama kami belum bisa menyampaikan," tandasnya. (uti)
• Profil dan Foto-foto Cantik Miss Indonesia 2020 Pricilia Carla Yules
• Kecelakaan Truk Terguling di Tanjakan Mangkelang Bawen Semarang, Dimas Sudah Injak Rem
• Rektor Unnes Mangkir dari Debat Akademik, Panitia Dipaksa Pindah Tempat oleh Pihak Kampus
• Sepupu BCL Ungkap Deretan Aktivitas Ashraf Sinclair Sebelum Meninggal: Gak Tidur Nunggu Istri Pulang