Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

The Power +62: Bawa Anak dan Istrinya Masuk Tol Banyumanik Semarang, Ini Plat Nomornya

Pemotor kembali masuk jalan tol di Banyumanik, Kota Semarang, Jumat (21/2/2020). Mereka berboncengan di jalan tol.

Instagram
Motor Masuk Tol Ungaran Feb 2020 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemotor kembali masuk jalan tol di Banyumanik, Kota Semarang, Jumat (21/2/2020). 

Mereka berboncengan di jalan tol. 

Video itu diunggah akun Instagram infokejadiansemarang. 

Tribunjateng.com pun melakukan konfirmasi ke pihak Senkom Trans Marga Jateng (TMJ). 

Pihak Senkom membenarkan informasi tersebut. 

"Betul mas, tadi lolos masuk dari Banyumanik."

"Dibantu oleh petugas kami dikeluarkan lewat rest area 429 arah ke Solo," tulis operator Senkom TMJ yang bertugas, Yudi Primastyawan melalui pesan singkat.

Rest Area KM 429 berada di Ungaran, Kabupaten Semarang. 

Motor Masuk Tol Ungaran Feb 2020
Motor Masuk Tol Ungaran Feb 2020 (Instagram)

Yudi mengatakan pihaknya sempat tanya jawab dengan pemotor itu. 

"Kami tanyakan ke Satpam Rest Area memang tidak tahu jalan mas, lanjut satpam rest area tidak mendata identitasnya," tambah Yudi.

Yudi berujar sebelum gerbang masuk tol Banyumanik sudah dipasang rambu pemotor dilarang masuk. 

Namun dia menduga pemotor itu tak menghiraukan rambu tersebut. 

Motor Masuk Tol Banyumanik Ungaran
Motor Masuk Tol Banyumanik Ungaran (Instagram)

Sebelumnya ada enam warga Desa Kalisidi, Ungaran Barat, yang masih dibawah umur ditangkap petugas Trans Marga Jateng (TMJ), karena mengendarai sepeda motor di tol Ungaran Bawen-Semarang, Selasa (23/8/2016) lalu.

"Anak-anak itu masuk ke tol melalui rest area KM 22 di Susukan. Untungnya, ada petugas kami yang mengetahui.

Sempat dikejar di jalan tol," ungkap petugas TMJ, Hendro saat dikonfirmasi Tribun Jateng, Kamis (25/8/2016).

Hendro mengimbuhkan, enam anak itu berboncengan mengendarai tiga sepeda motor.

Informasi yang dihimpunnya, mereka hendak berkunjung ke acara karnaval Pembangunan 2016 Kabupaten Semarang lalu, namun tak tahu jalan.

"Kami tak punya kapasitas memberi sanksi, sehingga kami serahkan ke Polsek Ungaran," terangnya.

Kapolsek Ungaran, Kompol Suparji membenarkan adanya peristiwa itu. Ia mengatakan enam bocah asal Desa Kalisidi itu sudah dibina Babinkamtibmas Kalirejo dan Kalisidi, sebelum akhirnya dipulangkan ke rumah masing-masing.

"Murni ketidaktahuan. Yang kami tahan hanya tiga unit sepeda motor yang mereka kendarai, karena suratnya tak lengkap. Mereka tak punya SIM maupun tak bawa STNK," katanya.

Terpisah, Kepala Desa Kalisidi, Dimas Prayitno Putra membenarkan enam bocah yang masuk tol itu adalah warganya.

"Pagi ini (25/8/2016) sepeda motor sudah diambil. Anak-anak itu belum tahu aturan lalu lintas. Biasanya mereka mengendarai sepeda motor turut kampung, tidak pernah ke jalan raya," ujar Dimas, saat dihubungi Tribun Jateng.

Dimas berujar, umur anak-anak itu kisaran 13-15 tahun. 

Emak-emak Pati Terobos Tol Madiun

Sebelumnya ada dua video seorang perempuan mengendarai sepeda motor matic melewati ruas jalan tol Madiun viral di media sosial grup WhatsApp.

Dalam video pertama berdurasi 29 detik itu tampak perempuan pengendara motor Honda Vario bernopol K 6792 PG itu melintas dengan kecepatan tinggi di jalur tol Madiun yang ramai.

Sementara, di video kedua berdurasi 22 detik, tampak sejumlah petugas tol mengamankan perempuan tersebut di KM 637 ruas tol Madiun Nganjuk.

Kasat PJR Polda Jatim AKBP Bambang Sukmo Wibowo saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (12/6/2019) siang membenarkan peristiwa masuknya pengendara sepeda motor ke ruas tol Madiun-Nganjuk.

Bambang menyebutkan peristiwa itu terjadi pada Selasa (11/6/2019) sore.

"Peristiwanya terjadi kemarin sore sekitar pukul 17.00 WIB. Kami mengetahui setelah ada pengguna tol yang menyampaikan ada pengendara sepeda motor masuk tol," kata Bambang.

Mendapatkan laporan tersebut, kata Bambang, tim petugas menghentikan pemotor perempuan asal Pati itu di KM 637.

Saat dihentikan petugas, pengendara perempuan berinisial SF (30) mengaku dari Surabaya hendak menuju Pati.

"Kami amankan di KM 637. Sekitar 30 kilometer dari gerbang tol Madiun. Tetapi arahnya dia keliru. Semestinya di barat tetapi malah ke timur ke arah Nganjuk," jelas Bambang.

Namun lantaran tidak tahu arah, kata Bambang, perempuan itu akhirnya tersesat masuk ke ruas tol Madiun.

Ia menduga perempuan itu nekat masuk ke gerbang tol setelah melihat papan penunjuk menuju arah Solo.

Tak lama kemudian, ia mengikuti di belakang mobil hingga akhirnya bisa masuk gerbang tol.

Setelah diamankan petugas, lanjut Bambang, perempuan itu dibawa keluar tol melalui gerbang tol Nganjuk.

Petugas lalu menilang pengendara motor ini dan menghubungi keluarga untuk menjemputnya. Ditanya apakah pemotor perempuan yang nekat masuk tol mengalami depresi atau gangguan jiwa, Bambang mengaku tidak dapat memastikan.

Pasalnya saat diajak berkomunikasi masih bisa. "Pertama dia bingung saat ditanyai. Tetapi setelah itu bisa diajak bicara," ujar Bambang.

Video detik-detik emak-emak naik motor masuk ke tol di Surabaya, Jawa Timur viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @aslisuroboyo pukul 09.00 WIB, Minggu (6/10/2019) dengan judul "The Power Of Emak-Emak Wilayah 031".

Dari rekaman video, tampak wanita itu memacu motornya dengan kencang.

Wanita berkerudung dan berbaju putih itu terlihat menyalip beberapa kendaraan roda empat di jalur tol.

Di video juga tampak rambu jalan berwarna hijau yang menunjukkan arah jalan Gunung Sari, Wonokromo, Karang Pilang, Kota Satelit, Banyu Urip, dan Gresik.

Kasat PJR Polda Jatim AKBP Bambang S Wibowo mengatakan, polisi kerap mendapat laporan tentang pengendara motor yang masuk ke ruas jalan tol.

"Sebagian besar mereka tidak tahu jalan dan kadang mengikuti jalur Google Maps," kata Bambang saat dikonfirmasi, Senin.

Dia mencontohkan, pada 25 September lalu ada seorang pengendara motor yang masuk ke ruas Tol Waru arah ke Kota Satelit.

"Saat ditanya petugas, dia mengaku menempuh perjalanan dari Pasuruan menuju Nganjuk menggunakan panduan aplikasi Google Maps," ujar Bambang.

Tidak semua pelanggar bisa ditemukan polisi di lapangan. Kadang juga ada yang lolos. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved