Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Inspirasi Usaha, Usaha Arum Manis Rahman Hasilkan Rp 15 Juta di Pasar Malam

Rahman (45) warga Kerten Lor RT 1/8 Lingkungan Kerten Kelurahan Jantiharjo Kecamatan /Kabupaten Karanganyar ialah satu dari sekian pelaku usaha jajana

Penulis: Agus Iswadi | Editor: abduh imanulhaq

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Berikut ini video inspirasi usaha, usaha arum manis Rahman hasilkan Rp 15 juta di pasar malam

Rahman (45) warga Kerten Lor RT 1/8 Lingkungan Kerten Kelurahan Jantiharjo Kecamatan /Kabupaten Karanganyar ialah satu dari sekian pelaku usaha jajanan lawas berbahan utama gula pasir, arum manis.

Di lingkungan Kerten ada sekitar 30 an orang dari warga Kerten Kidul dan Kerten Lor yang menggeluti usaha pembuat arum manis hingga kini.

Mereka tidak hanya berjualan di wilayah Solo Raya saja namun juga di beberapa daerah lainnya.

Terutama saat momen tertentu seperti pasar malam.

"Awalnya itu sejak 1989.

Ikut teman, jadi belum mandiri.

Jualan arum manis di Palembang selama dua tahunan.

Setelah itu pulang dan memulai usaha sendiri," kata Rahman kepada Tribunjateng.com, Sabtu (22/2/2020).

Ia mengatakan, saat berjualan di Palembang dulu, satu arum manis berbentuk lonjong harganya Rp 5.000.

Sedangkan di wilayah Solo Raya dijual seharga Rp 3.000.

Namun saat ini harganya sudah sekitar Rp 10 ribu.

Setelah pulang dari daerah rantau, Rahman mulai mandiri berjualan dengan menggunakan gerobak di wilayah Karanganyar.

Setiap satu tahun sekali ia juga berjualan di acara tradisi atau semacam pasar malam di daerah Cirebon Jawa Barat.

"Setiap harinya jualan di Taman Pancasila mulai sore sampai pukul 21.00, tapi juga lihat cuaca.

Kalau hujan tidak jualan.

Kalau jualan di acara tradisi seperti pasar malam di Cirebon Jawa Barat setiap setahun sekali.

Di sana jualan selama satu bulan.

Pulangnya bisa membawa uang sekitar Rp 15 juta," terangnya.

Rahman mengungkapkan, setiap hari berjualan di Taman Pancasila, Rahman bisa menjual sekitar 15-20 arum manis.

Harga satu arum manis dijualnya seharga Rp 10 ribu.

Rahman menggunakan pewarna makan yang sesuai standar kesehatan untuk setiap arum manis yang dibuat.

Ia sengaja memilih warna cerah seperti merah, biru dan hijau untuk menarik para pembeli.

Meskipun dikenal sebagai jajanan zaman dulu, Rahman tetap berjualan jajanan manis itu hingga kini karena lebih menguntungkan.

Keuntungan yang didapat dari jualan arum manis digunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Di lingkungan Kerten, warga sekitar menggelar acara tradisi Napak Tilas Perjanjian Giyanti setiap setahun sekali.

Pasalnya di daerah tersebut dipercayai terdapat situs yang menjadi awal mula Perjanian Giyanti.

Dari beberapa gunungan yang disajikan untuk dibagikan kepada masyarakat.

Selain berisi hasil bumi, beberapa gunungan juga berisi arum manis buatan warga sekitar.

"Setiap tahun di sini juga ada tradisi (Napak Tilas Perjanjian Giyanti).

Kami (pelaku usaha arum manis) ikut memeriahkan dengan membuat gunungan yang berisi arum manis," ujar Rahman. (Ais).

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved