Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Ini Penjelasan BMKG Terkait Hujan Lebat Saat Malam Dini Hari

Beberapa wilayah di Semarang mengalami hujan malam hingga dini hari. Saat ini, beberapa wilayah Indonesia sedang dilanda cuaca ekstrem.

Editor: galih permadi
net
Ilustrasi hujan di malam hari 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Beberapa wilayah di Semarang mengalami hujan malam hingga dini hari.

Saat ini, beberapa wilayah Indonesia sedang dilanda cuaca ekstrem.

Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah banjir di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang terjadi hari ini (25/2/2020).

Dilarang Meliput Padahal Diundang Wartawan Boikot Launching Persib, Bobotoh Kecewa Tak Bisa Lihat

Nagita Slavina Peluk Suami Sambil Bawa Testpack, Begini Reaksi Raffi Ahmad

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Wanita Berdaster Hijau Ditemukan Meninggal, Ini Ciri-cirinya

Isfan Tersangka Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Menangis Seusai Minta Maaf dari Lubuk Paling Dalam

Beberapa pemukiman terendam, dan beberapa ruas jalan hingga jalan tol tergenang sehingga tak dapat dilalui.

Bahkan, kompleks istana kepresidenan pun sempat kebanjiran.

BMKG mencatat bahwa genangan serta banjir terjadi di beberapa wilayah DKI Jakarta, seperti Kemayoran, Pulo Gadung, Pulomas, Manggarai, Halim, dan Sunter.

Menurut BMKG, penyebab cuaca ekstrem ini adalah Eks- Siklon Tropis Esther dan Siklon Tropis Ferdinand.

Keduanya berpengaruh terhadap kondisi curah hujan lebat dan gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia, dan menjadi penyebab hujan berintensitas sedang hingga lebat dengan durasi yang cukup lama yang turun pada dini hari hingga pagi ini (25 Februari 2020) di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada Senin (24/2/2020), Eks-Siklon Tropis Esther terpantau berada di Daratan Australia.

Titik koordinat eks- siklon tersebut berada pada 16.7 LS dan 137.3 BT, atau sekitar 980 kilometer sebelah selatan barat daya Merauke, dan bergerak ke barat menjauhi wilayah Indonesia.

Eks-Siklon Tropis Esther ini semakin melemah dan mulai punah pada hari yang sama, pukul 16.00 WIB.

Sementara itu, Siklon Tropis Ferdinand terpantau berada di Hindia selatan Nusa Tenggara Barat, pada titik koordinta 14.6 LS dan 117.4 BT, atau sekitar 630 kilometer sebelah selatan Waingapu.

Siklon Tropis Ferdinand ini bergerak ke selatan daya menjauhi wilayah Indonesia.

Namun, diperkirakan intensitas siklon yang satu ini akan meningkat dalam 24 jam, terhitung kemarin dan bergerak ke arah Barat hingga Barat Daya.

Dampak Esther dan Ferdinand

Meskipun, Eks-Siklon Tropis Esther sudah punah dan Siklon Tropis Ferdinand bergerak menjauhi wilayah Indonesia, tetapi keduanya ikut memicu peluang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia.

Berikut rinciannya:

Hujan sedang hingga lebat

- Jawa

- Bali

- Nusa Tenggara Barat

- Nusa Tenggara Timur

Gelombang tinggi 1.25 - 2.50 meter

- Samudera Hindia selatan Kupang hingga Pulau Rote

- Perairan selatan Kupang hingga Pulau Rote

- Pulau Sawu bagian utara

- Laut Sawu bagian selatan

- Selat Sumba bagian barat

- Selat Sape bagian selatan

- Laut Arafuru bagian barat

- Laut Arafuru bagian timur Kepulauan Aru

- Perairan Kepulauan Kai

- Perairan selatan Pulau Seram

- Perairan Kepulauan Tanimbar

- Perairan Yos Sudarso

Gelombang tinggi 2.50 - 4.00 meter

- Perairan selatan Jawa Timur

- Samudera Hindia selatan Jawa Timur

- Selatan Nusa Tenggara Barat

- Samudera Hindia selatan Pulau Sumba hingga Pulau Sabu

- Laut Arafuru bagian tengah

- Laut Arafuru bagian timur

- Laut Arafuru bagian selatan Merauke

Jakarta Banjir Lagi

Sejumlah wilayah di Jakarta kembali terendam banjir, Selasa (25/2/2020) pagi, setelah hujan mengguyur sejak Senin (24/2/2020) malam.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, informasi yang diterimanya, lebih dari 200 RW di Ibu Kota terkena dampak banjir.

Ketika disinggung banjir yang sudah berkali-kali terjadi di Jakarta sejak Tahun Baru 2020, Anies enggan berkomentar banyak.

Anies mengatakan, konsentrasi pihaknya saat ini menangani korban banjir.

"Sekarang konsentrasi pada penanganan, cuaca seperti ini masih akan terjadi beberapa waktu ke depan," ucap Anies saat memantau Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa pagi.

Anies menyinggung ramalan BMKG pada Desember 2019 lalu, bahwa cuaca ekstrem akan terjadi hingga Maret 2020.

Anies enggan berkomentar lagi ketika ditanya antisipasi Pemprov DKI menghadapi cuaca ekstrem tersebut.

"Cukup," kata Anies sambil berjalan meninggalkan para wartawan.

Pada awal pernyataan, Anies mengatakan, banjir yang terjadi Selasa pagi, karena curah hujan yang tinggi, bukan karena aliran dari hulu di Bogor.

Seperti di Pintu Air Manggarai, sempat berada pada level Siaga I dan kini turun menjadi Siaga II.

Menurut Anies, seluruh jajaran Pemprov DKI saat ini berada di lapangan untuk membantu warga yang terdampak banjir.

Anies mengatakan, bagi warga korban banjir yang membutuhkan bantuan, bisa menghubungi 112.

Warga juga bisa datang ke kantor kelurahan terdekat.

"Kita akan bantu respons semua yang jadi kebutuhan masyarakat," ucap Anies.

Untuk saat ini, kata Anies, pihaknya sedang konsentrasi pada penanggulanan bencana.

"Semua sumber daya kita siapkan untuk terjun ke lapangan. Semua kegiatan Pemprov difokuskan di lapangan. Semua pertemuan, rapat batal semuanya, turun ke lapangan," ucap Anies.

Karawang Juga Banjir

Satu tim dari Kantor SAR Bandung yang ditugaskan ke lokasi banjir di Kabupaten Karawang kembali melakukan evakuasi terhadap warga terdampak, Selasa (25/2/2020).

Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah melalui rilis yang diterima Tribun Jabar, mengatakan, sejak pagi tadi tim telah bergeser ke Perum Purwasari Regency guna mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek

"Kami melakukan evakuasi terhadap keluarga Ibu Biyanca Morena yang berjumlah empat orang, terdiri dari dua orang dewasa, satu orang anak, dan satu balita," ujarnya.

Korban dievakuasi ke rumah saudaranya warga terdampak.

Selanjutnya, mereka pula mengevakuasi tiga wanita dan dua anak-anak.

Berdasarkan informasi, warga terdampak banjir di Perum Purwasari Regency ini berjumlah 425 keluarga dengan jumlah penghuni 920 jiwa.

Tinggi genangan di Perum Purwasari Regency mulai 50 sentimeter hingga 130 sentimeter.

"Kami sampai sekarang masih menyisir di Perumahan Purwasari Regency," katanya.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Mengapa Dua Hari Ini Hujan Lebat di Dini Hari? Ini Penjelasan BMKG

Hasil Babak I Garuda Select Vs Preston North End Bagus Kahfi Samakan Angka, Tonton di Mola TV

Besok Masuk Bulan Rajab 2020, Ini Niat Puasa Rajab, Berapa Hari Dilaksanakan, dan Keutamaannya

Paolo Maldini Bocorkan Kontrak Ibrahimovic, 6 Bulan Bawa AC Milan Masuk Liga Champion, Jika Tidak

2 Anak Ika Teriak Histeris Ketakutan Saat Sang Ayah Bacok Bunuh Ibunya, Berawal Cemburu Buta

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved