Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Ular Piton di Bawah Jembatan Tegalsari Semarang Resahkan Warga, Bersarang Dekat Stok Wirok

Seekor ular piton sepanjang lima meteran di bawah Jembatan Tegalsari, Candisari, Semarang, meresahkan warga sekitar.

IST
Ular piton yang bersarang di bawah Jembatan Tegalsari Semarang meresahkan warga sekitar 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seekor ular piton sepanjang lima meteran di bawah Jembatan Tegalsari, Candisari, Semarang, meresahkan warga sekitar.

Mereka cemas kalau sewaktu-waktu si ular naik ke jalan atau lingkungan.

Reni pedagang kaki lima yang berjualan nasi goreng di dekat jembatan ini juga merasa resah.

Khawatir Piton Masuk Rumah, Warga Panggil Pawang Cari Ular di Bawah Jembatan Tegalsari Semarang

Remaja Klaten Melakukan Seks dengan Jok Motor Berhias Pakaian Dalam Wanita Curian, Digrebek Warga

Jawaban Sugeng Pria Purwokerto saat Dijanjikan Mobil oleh Warga Belanda Agar Mau Jual Koleksinya

Saya Jengkel Disoroti Lampu Saat Tidur! Ucap Pembunuh Pria Penjaga Proyek Gilingan Batu di Kendal

Reaksi Ahmad Dhani saat Bertemu Maia Estianty di Indonesian Idol Bikin Penonton Heboh

Menurut warga, ular sanca kembang tersebut beberapa hari terakhir kerap menampakkan diri.

Terutama pada malam hari.

Upaya warga untuk menangkap reptil ini selalu gagal.

Tak terkecuali petugas Damkar Kota Semarang yang melakukan penelusuran pada Senin malam.

"Kalau malam, ular itu keluar dari sarang.

Nah, kebetulan masnya (penjual nasi goreng) kalau buang makanan bekas masakan ke bawah jembatan.

Di sana banyak wirok (tikus besar), saat itulah si ular muncul," kata warga yang melakukan patroli, Agus Baroto, kepada Tribunjateng.com, Senin (24/2/2020) malam.

"Tapi cuma kelihatan kepala sampai di leher.

Tadi malam sampai jam 10 masih disitu.

Kami panggilkan tim, ketemu tapi belum bisa diambil.

Masih di sarangnya," tambahnya.

Agus menduga banyaknya stok mangsa membuat si ular betah bersarang di lokasi tersebut.

Dia memperkirakan panjangnya bisa mencapai enam meter.

"Di bawah itu (kali), selain banyak tikus juga banyak mencawaknya.

Banyak makanan buat si ular di bawah.

Beberapa hari ini kelihatan, terakhir kali kami lihat ularnya ini ular besar," ungkapnya.

Dia juga mengaku khawatir jika sewaktu-waktu si ular naik.

"Kalau makanan di bawah di sungai sudah habis, dikhawatirkan dia naik ke perkampungan.

Cari hewan ternak atau peliharaan warga.

Walaupun saya tidak punya, samping rumah saya ada yang beternak ayam," jelas Agus.

Keresahan senada diungkapkan Reni.

"Khawatir ada, ini dipantau terus.

Saya bawa senter, takutnya kalau dia naik.

Kalau saya tidak apa-apa, cuma nanti kasihan pelanggan saya," ucapnya.

Reni lebih dari satu kali melihat si piton yang ada di kali tersebut.

"Posisinya melingkar, saya sudah lihat tiga kali.

Dua kali berturut-turut, terus sekali tidak ada.

Tiga harinya saya lihat lagi lalu saya panggilkan warga.

Kaget juga mereka yang berumahnya di dekat sini (bantaran kali)," tandasnya.

Sebagai bentuk antisipasi, Reni setiap satu jam selalu mengontrol ke arah sarang ular tersebut

"Antisipasinya ya kontrol saja ke bawah.

Sejam sekali saya pantau.

Sempat juga saya taburi garam," tandasnya. (arl)

Kegarangan 7 Anggota Geng Motor Sari Ayam Temanggung Mendadak Lenyap Ketika Didatangi Polisi

Besok Masuk Bulan Rajab 2020, Ini Niat Puasa Rajab, Berapa Hari Dilaksanakan, dan Keutamaannya

Setelah Ditunggu Alasan Kenapa Musim Hujan Kok Susur Sungai, Ini Jawaban Pembina Pramuka dan Kepsek

Pertama Kali Tonton Program Acara Nia Ramadhani, Ardi Bakrie Batasi Jam Syuting Sang Istri

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved