Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bully Siswi SMP Kudus

BERITA LENGKAP : Bully Siswi SMP Negeri di Kudus, Korban Perundungan Tak Bisa Tidur‎ dan Makan

Kasus perundungan bully kembali terjadi di Jawa Tengah. Kali ini menimpa seorang siswi di sebuah SMP negeri di Kudus berinisial J (13).

Penulis: raka f pujangga | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Siswi di kudus yang dibully 8 temannya 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kasus perundungan kembali terjadi di Jawa Tengah. Kali ini menimpa seorang siswi di sebuah SMP negeri di Kudus berinisial J (13).

Video perundungan tersebut viral di media sosial pada hari Selasa (25/2) sore kemarin.

Berdasarkan informasi, kejadian tersebut berlokasi di Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus‎.

Vanessa Angel Bawa Kue dari Gulungan Uang: Selamat Ulang Tahun Mantan Pacar!

Kepada Ari Lasso, Maia Estianty Ungkap Perasaannya Setelah Bertemu Ahmad Dhani di Indonesian Idol

Saya Lihat 5 Pejalan Kaki Menyeberang Lalu Hilang, Kata Sopir Truk Kecelakaan di Banyumanik

Siapa Saja Pemenang Billboard Indonesia Music Awards 2020? Berikut Ini Daftarnya

Video aksi perundungan yang viral di media sosial, itu merupakan rekaman Lia Natasha (30), warga Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus yang kebetulan melintasi jalan di Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus‎.

Dia mencurigai ada yang tidak beres‎ melihat anak muda yang berkumpul karena satu di antaranya tengah menarik rambut korban.

"Kebetulan pas lewat di sana ada remaja yang menarik rambut korban, sedangkan gerombolan temannya menonton," katanya saat menceritakan kronologi kejadian.

Raut wajah korban yang tampak tegang dan menahan tangis, membuatnya sadar jika di sana tengah terjadi aksi kekerasan.

Kemudian dia menggertak gerombolan remaja akan melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan merekam aksinya.

Hal tersebut membuat sejumlah anak-anak muda itu ketakutan dan kabur dari lokasi tersebut.

"Video itu saya ambil pikirnya yang penting dapat wajah pelaku-pelakunya," lanjut dia.

Usai kejadian, Lia bertanya panjang lebar mengenai asal mula kejadian perundungan kepada korban berinisial J (13) yang dipicu karena berebut pria di facebook.

Korban datang ke lokasi itu bersama lima orang temannya, dan empat teman pelaku sudah menunggu di lokasi.

Rencananya mereka janjian untuk merekam kegiatan menggunakan aplikasi Tiktok, namun nahas satu orang pelaku justru melampiaskan dendam‎nya.

Teman-temannya hanya diam dan tidak berani membantu korban karena pelaku merupakan siswa yang lebih senior.

"Menurut korban, ini bukan yang pertama kalinya, tetapi sebelumnya pelaku ini sudah pernah melakukan yang sama," ujarnya.

Kemudian, dia mengantar korbannya sampai Masjid Panjang karena masih ketakutan bercerita dengan orangtuanya.

Dia juga menyebarkan video tersebut ke media sosial untuk memberikan efek jera kepada para pelaku perundungan.

"Video itu buat mencegah aksi serupa, jangan sampai ada lagi kasus seperti ini terulang kembali," kata dia.

Kasus perundungan itu mendapatkan perhatian khusus dari Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kudus.

Ketua Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kudus, Noor Haniah menjelaskan, jika pertemuan antara korban dan pelaku itu awalnya untuk membuat foto bersama rekan-rekan yang lain.

"Ya awalnya mereka bisa bertemu itu karena mau diajak selfie," kata dia.

Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan apakah korban dijebak dalam kondisi itu atau faktor ketidaksengajaan.

"Saya belum tahu detilnya apakah itu jebakan buat korban atau tidak. Tapi memang mereka berkumpul itu rencananya mau selfie," jelasnya.

Akibat kejadian itu, menurutnya, membuat korban berinisial J (13),tidak bisa tidur dan makan sejak Selasa (25/2) malam.

"Ya katanya korban ini semalam nggak bisa tidur dan dari malam kemarin belum makan. Makanya sekarang ‎saya mau ajak makan dulu," kata Ketua JPPA Kudus, Noor Haniah, ‎Rabu (26/2)

Noor mengatakan, akan mendampingi korban perundungan itu hingga kasusnya selesai dan pulih psikologisnya.

Pihaknya mengupayakan agar kasus tersebut juga selesai secara kekeluargaan sehingga orangtua pelaku semua diundang.

"Kami sudah menyelesaikan secara kekeluargaan dengan semua pihak, baik korban dan pelaku," ujar dia.

Diduga, dalam kasus tersebut melibatkan sekitar sembilan orang pelajar yang berasal dari tiga sekolah.

Namun dari jumlah tersebut, hanya sat‎u orang pelaku yang melakukan perundungan berinisial A (15) yang menganiaya korban.

‎"Pelaku ini menurut keterangan korban hanya menampar, tidak melakukan yang lain," jelas dia.

Menurutnya, kejadian itu dipicu karena antara korban dan pelaku memiliki kedekatan dengan pria yang sama.

"Ya namanya anak muda, penyebabnya karena pria," ujar dia.

‎Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Joko Susilo mengakui adanya kejadian perundungan siswa tersebut.

Pihaknya menjelaskan, sudah melakukan pembinaan kepada pihak sekolah.

"Sudah diselesaikan pihak sekolah, dan dinas sudah melakukan pembinaan ke sekolah baik itu kepada guru dan siswanya," jelas dia.

Sementara itu, ‎Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Rismanto menjelaskan, antara orangtua kedua belah pihak korban dan pelaku telah melakukan kesepakatan untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan.

Namun, karena video tersebut sudah menyebar kemana-mana membuat pelaku ketakutan hingga tidak masuk sekolah dan kabur dari rumah.

"Kalau begini kan malah membuat masalah baru lagi. Padahal antara orangtua ini sudah sepakat menempuh jalur kekeluargaan," ujar dia.

Saat ini, pihaknya bersama keluarga pelaku juga masih mencari keberadaan A (15), yang masih hilang tidak ada kabar. (raf)

Remaja Kudus Pelaku Bullying Ketakutan, Tak Masuk Sekolah dan Kabur dari Rumah Seusai Video Tersebar

Duda Dory Harsa Penabuh Gendang Didi Kempot Mesra dengan Nella Kharisma : Beb!, Status Cak Malik?

Kisah Endro Korban Peluru Nyasar Anggota Polres Sragen Saat Berondong Tembakan ke Pencuri Diesel

Penuturan Totok Seusai Bunuh Ibu Mertua, Polisi Kaget Pelaku Nekat Membunuh Gara-gara Uang Rp 3 Juta

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved