Berita Pembunuhan
Sadisnya Cara Ayah Kandung Paksa Mayat Putrinya Masuk Gorong-gorong dan Dibonceng Motor Dulu
Untuk mengelabui polisi, Budi Rahmat membuang jasad anaknya ke gorong-gorong sekolah, begini kronologinya.
Mungkin ini pertanda dari Allah SWT.
Eh, sekarang saya dapat kabar pengungkapan kasusnya," tambah Wati, sembari dihibur oleh para wartawan dengan melontarkan pertanyaan humor lainnya terkait kapan akan menikah lagi.
"Sumpah Pak, saya gak kepikiran ke sana selama ini," tukas Wati, dibarengi senyuman walau kedua bola matanya memerah menahan tangis.
Merasa Lega
Dirinya lega lantaran mendapati bukti anaknya benar-benar tewas karena dibunuh.
Kejanggalan sudah dirasakan Wati sejak mayat anaknya ditemukan di gorong-gorong depan sekolah.
Sejak awal dirinya meyakini perasaannya kalau anaknya tewas akibat korban pembunuhan seseorang.
"Setelah mengetahui ini, perasaan saya lega tidak seperti kemarin-kemarin terus penasaran apakah anak saya meninggal karena celaka atau dibunuh.
Tapi sejak awal saya yakin karena dibunuh," jelas Wati saat dimintai keterangan wartawan di rumahnya, Rabu (26/2/2020) malam.
Selama ini pun, dirinya terus diminta tokoh masyarakat setempat untuk menanyakan terkait perkembangan kasus penyelidikan kematian anaknya kepada Kepolisian.
Tapi dirinya mengaku tak memiliki akses dan tak berani mencari informasi itu karena telah mepercayakan sepenuhnya kepada para petugas Kepolisian.
"Kalau kemarin saya nunggu-nunggu saja kabarnya gimana.
Tapi, setelah saya dapat kabar di media kalau penyebab kematiannya karena pembununan, saya berharap pelakunya cepat ditangkap," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota mulai berhasil mengungkap kasus kematian DS, siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya, Senin (27/1/2020) lalu.
(TribunMataram.com/ Salma Fenty)