Pembunuhan Sopir Grab Kudus
Benarkah Pelaku Pembunuhan Sopir Grab Kudus Anggota TNI Desersi? Begini Kata Kapendam Diponegoro
3 Terduga pelaku pembunuhan sopir Grab asal Kudus, almarhum Tri Ardianto (40), berhasil diringkus oleh pihak kepolisian di wilayah Yogyakarta, Jumat (
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - 3 Terduga pelaku pembunuhan sopir Grab asal Kudus, almarhum Tri Ardianto (40), berhasil diringkus oleh pihak kepolisian di wilayah Yogyakarta, Jumat (28/2/2020).
Ternyata satu dari tiga pelaku disinyalir merupakan mantan anggota TNI yang dipecat karena Disersi, mantan anggota TNI tersebut yakni bernama Dedi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV/Diponegoro, Letkol Kav Susanto menuturkan Dedi merupakan mantan anggota TNI namun sudah lama dipecat.
• Cerita Wahono Suami Saksikan Ibu Hamil Tertabrak Mobil: Istri Sudah Ikhlas Kehilangan Bayi Kami
• Cerita Jemaah Asal Indonesia Berhasil Umroh, Tapi Tak Ada Jaminan Boleh ke Madinah
• Seorang Remaja Perempuan Diduga Bunuh Diri di Sebuah Hotel di Kota Semarang
• Main Ke Kos Pacar, Gadis 16 Tahun Digilir Tiga Pemuda di Semarang, Satu Pelaku Masih Buron
Terkait satuan asal Dedi dari mana masih dicari pihak Kodam IV/Diponegoro.
"Masih dicek kebenarannya," terang Susanto kepada Tribunjateng.com, Minggu (1/3/2020).
Selanjutnya Tribunjateng.com berusaha mengkonfirmasi terkait kapan Dedi di pecat dari satuan TNI, namun Susanto enggan membeberkannya lebih detail.
"Masih kami cari infonya juga," sambung Susanto.
Susanto juga menegaskan pelaku pembunuhan tersebut sudah bukan anggota TNI lagi.
Pasalnya dia sudah dipecat dri satuan lama.
"Itu sudah bukan anggota TNI lagi," tegasnya.
Ketika Tribunjateng.com mengkonfirmasi lebih jauh terkait identitas Dedi, Kapendam enggan memberikan komentar.
"Nanti kalau sudah dapat informasinya pasti dikabari," jelasnya.
Diketahui, driver grab Kudus tersebut ditemukan tewas di aliran Sungai Serang Welahan Drainage (SWD) II Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Kamis (6/2/2020) pagi.
Jasad Tri Ardianto ditemukan penuh luka.
Kedua kakinya diikat dengan tali yang diberi pemberat.