Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Ada Warga Karanganyar Tinggal di Kandang Ayam, Bantuan RTLH Terhambat Administrasi Kependudukan

Suyati yang mengalami gangguan mental tinggal bersama kandang ayam dalam satu bangunan semi permanen berukuran 3x5 meter.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Agus Iswadi
Kondisi tempat tinggal Suyatmi warga Dukuh Duwet Desa Ngasem Kecamatan Colomadu Karanganyar. 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Warga Dukuh Duwet RT 2 RW 10 Desa Ngasem Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar, Suyatmi dan Suyati menempati bangunan semi permanen yang tak layak huni di tanah warisan keluarganya hampir sekitar 10 tahun.

Kakak dan adik itu menempati bangunan semi permanen yang berbeda meski masih dalam satu lahan warisan keluarga.

Dari pantauan Tribunjateng.com di lokasi, Suyatmi tinggal di bangunan semi permanen dari anyaman bambu berukuran sekitar 4 meter x 2 meter.

2 WNI Positif Corona, Ahli Terkejut Hasil Penelitian Manusia yang Rentan Meninggal Karena Covid-19

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Izin pada Istri Akan Mandi, Kasori Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Seorang Remaja Perempuan Diduga Bunuh Diri di Sebuah Hotel di Kota Semarang

2 Tim Pastikan Lolos ke Final Four Proliga 2020, Bagaimana Nasib Surabaya Bhayangkara Samator?

Di dalamnya hanya terdapat dipan bambu yang digunakan sebagai tempat istirahat.

Berbeda dengan Suyatmi, adiknya, Suyati yang mengalami gangguan mental tinggal bersama kandang ayam dalam satu bangunan semi permanen berukuran 3 meter x 5 meter.

Saudara Suyadi (53) mengatakan, Suyatmi dan Suyati sudah menempati bangunan semi permanen itu sudah sekitar 10 tahun.

Kedua saudaranya itu sempat tinggal bersamanya saat sang ibu masih hidup.

Tapi selepas meninggalnya sang ibu, mereka berdua memilih tinggal sendiri.

"Saya buatkan emplek-emplek di dekat rumah saya."

"Sebenarnya saya ingin buatkan (bangunan) yang layak tapi belum ada biaya," katanya kepada Tribunjateng.com, Senin (2/3/2020).

Suyadi menceritakan, Suyati jarang berkomunikasi dengan orang lain, pasalnya saat ada orang lain datang justru ia pergi menghindar.

Sedangkan Suyatmi terkadang masih bisa berinteraksi dengan orang lain.

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, kedua saudaranya itu menggantungkan bantuan dari kerabatnya.

"Kami delapan bersaudara. Saya nomor enam, Suyatmi nomor tiga dan Suyati nomor tujuh," ujarnya.

Ia mengungkapkan, sebenarnya ingin membuatkan tempat tinggal yang layak untuk kedua saudaranya itu.

Namun sampai saat ini masih terkendala biaya.

Terpisah Kades Ngasem, Jombor Setiawan mengatakan, pihak desa sudah mencoba mengajukan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ke pihak Pemprov.

Akan tetapi dulu terkendala dokumen kependudukan.

"Dulu terkendala tidak punya KK dan KTP."

"Tapi sekarang sudah diurus."

"Jadi nanti kami ajukan lagi untuk bantuan RTLH," terangnya saat dihubungi Tribunjateng.com.

Selama ini pihak desa telah mengajukan bantuan ke Baznas dan kecamatan untuk kebutuhan sehari-hari sepeti sembako.

"Kalau bantuan BPNT mereka dapat," pungkasny. (Ais)

Pengakuan Pria Karanganyar yang Teror Artis Syifa Hadju, Ungkap Alasan Isi Terornya Makin menjadi

Sudah Bilang Ia Prajurit TNI AD Aktif, Namun Praka Bambang Tetap Dipukuli dan Disekap Preman Pasar

Awalnya WN Jepang Bertamu dan Berdansa dengan 2 WNI Positif Corona, Terawan Selidiki Peserta Dansa

3 Kali Baku Tembak KKB Papua Serang Polisi dan Mapolsek Tembagapura, Satu Petugas Terluka

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved