Berita Malaysia
Muhyiddin Yassin PM Malaysia, Ayahnya Keturunan Bugis dan Ibu Keturunan Jawa, Ini Profil Lengkapnya
Mengejutkan! Itulah yang terjadi di Malaysia, di tengah drama politik yang memanas dalam sepekan terakhir.
TRIBUNJATENG.COM, KUALA LUMPUR -- Mengejutkan! Itulah yang terjadi di Malaysia, di tengah drama politik yang memanas dalam sepekan terakhir.
Di luar dugaan, Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah, tidak mengangkat Mahathir Mohamad atau Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri.
Orang yang ditunjuk menjadi PM Malaysia kedelapan adalah Muhyiddin Yassin, mantan Menteri Dalam Negeri sekaligus Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).
Kepastian pengangkatan Muhyiddin disampaikan langsung Kepala Rumah Tangga dan Keluarga Kerajaan, Ahmad Fadil Shamsuddin, Sabtu (29/2).
Dilansir Channel News Asia, diangkatnya Muhyiddin terjadi setelah Agong menggelar pertemuan dengan seluruh anggota parlemen Negeri "Jiran".
Dari hasil pertemuan tersebut, Raja Malaysia menetapkan bahwa sosok yang memegang mayoritas di lembaga legislatif Negeri "Jiran" adalah Muhyiddin.
"Karena itu, raja sudah memutuskan Muhyiddin sebagai PM Malaysia sejalan dengan Artikel 40 (2)(a) dan 43 (2)(a) Konstitusi Federal," jelas Fadil.
• Anda Hamil? Perlu Diketahui Sejak Dini tentang Tanda-tanda Keguguran Kandungan yang Paling Umum
• Kisah Maryam Bocah Pengungsi Afganistan: Saya Bersyukur Tinggal di Indonesia tak Mau Balik ke Kesana
• Harga Masker Melonjak 200 Persen, Bagaimana Stok di Sejumlah Toko Alkes dan Apotek di Semarang
• Hasil Lengkap dan Klasemen Bundesliga: Bayern Muenchen Kokoh di Puncak Klasemen
Dia menuturkan, Presiden Bersatu itu akan segera dilantik di Istana Negara pada Minggu (1/3) pukul 10.30 waktu setempat.
Fadil menjelaskan, Raja Malaysia berargumen pengukuhan Muhyiddin tidak boleh ditunda karena berhubungan dengan masa depan negara.
"Beliau berharap, ini adalah keputusan terbaik bagi siapa pun, dan berharap juga hasil ini akan mengakhiri krisis politik yang terjadi," paparnya.
Pernyataan Fadil tersebut terjadi beberapa jam setelah Mahathir Mohamad kembali mencalonkan diri berbekal dukungan Pakatan Harapan.
Sementara kepada awak media di kediamannya selepas pengumuman, politisi berusia 72 tahun tersebut mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendukungnya.
"Saya ingin berterima kasih kepada semua yang sudah memberi dukungan moral, dan saya harap publik Malaysia menerima keputusan yang diumumkan," katanya.
Adapun drama politik di Malaysia dimulai pada Senin (24/2), ketika Dr M, julukan Mahathir, mengumumkan bahwa dia sudah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Sultan Abdullah.
Kabar itu terjadi setelah malam sebelumnya (23/2), Partai Pribumi Bersatu Malaysia diketahui menggelar pertemuan dengan sejumlah partai oposisi. Di antaranya adalah Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai yang menjadi target utama Mahathir dalam pemilu Mei 2018.
Dalam pernyataannya, politisi berusia 94 tahun itu mengatakan dia harus mundur karena dia tidak ingin bekerja sama dengan UMNO yang dia sebut korup.
Profil Muhyiddin
Raja Malaysia telah resmi menunjuk Tan Sri Muhyiddin Mohd Yassin yang menjadi Perdana Menteri (PM) Malaysia yang baru, pada Sabtu (29/2/2020).
Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) itu resmi menggantikan Mahathir Mohamad yang mundur sebagai PM, beberapa hari lalu.
Mengutip dari Straitstimes.com, Raja Malaysia menunjuk Tan Sri Muhyiddin Mohd Yassin sebagai PM baru setelah melakukan pertemuan para pemimpin partai politik, Sabtu pagi.
Pengumuman tersebut dirilis saat PM sementara, Mahathir Mohamad mengumpulkan cukup banyak dukungan untuk mengembalikan kubu Pakatan Harapan (PH) ke tampuk kekuasaan.
"Setelah menerima perwakilan dari semua pemimpin partai dan anggota parlemen independen, menurut pendapat Yang Mulia, Muhyiddin memiliki kepercayaan anggota parlemen."
Demikian dikatakan pengawas keuangan kerajaan, Ahmad Fadil Shamsuddin.
Rencananya, Muhyiddin akan secara dilantik sebagai perdana menteri ke-8 Malaysia di Istana, Minggu (1/3/2020) pukul 10.30 waktu setempat.
Dalam pernyataan yang dirilis Istana, penunjukan perdana menteri tidak boleh ditunda.
Pasalnya, negara membutuhkan pemerintahan untuk kemakmuran rakyat dan negara.
"Raja memutuskan, proses penunjukan perdana menteri tidak boleh ditunda karena negara membutuhkan pemerintahan untuk kemakmuran rakyat dan negara," lanjut pernyataan itu.
Menurut Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, penunjukan Muhyiddin sebagai PM Malaysia adalah hasil yang terbaik.
"Raja memutuskan ini menjadi hasil terbaik untuk semua kalangan dan Yang Mulia berharap, krisis politik ini akan berakhir."
Pengumuman penunjukan perdana menteri yang baru bisa dibilang mengejutkan.
Pasalnya, Mahathir Mohamad yang menjabat sebagai PM sementara tampaknya akan meraih dukungan dari 112 anggota parlemen.
Ini adalah jumlah yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan.
Lantas, siapakah Muhyiddin?
Muhyiddin ketika ditemui awak media di kediamannya. (sinarharian.com.my)
Dikutip dari wikipedia.org, Muhyiddin lahir di Muar, Johor, Malaysia pada 15 Mei 1947.
Ayahnya merupakan keturunan Bugis, sedangkan ibunya keturunan Jawa.
Bahkan, ada beberapa literatur menyebutkan ayah Muhyiddin, Muhammad Yassin berasal dari Siak, Riau, Sumatra, dan masih kuturunan Bugis, salah satu suku di Sulawesi Selatan, Indonesia.
Ayahnya bernama Haji Muhammad Yassin bin Muhammad yang dikenal sebagai ulama di Muar, Johor Darul Ta'zim. Ibunya Hj. Khadijah binti Kassim (istri kedua dari H Muhammad Yassin).
Muhyiddin mendapat pendidikan awal di Sekolah Kebangsaan Maharani dan Sekolah Kebangsaan Ismail di Muar.
Kemudian, ia melanjutkan kuliah ke Universiti Malaya.
Muhyiddin berhasil memperoleh Ijazah Sarjana Muda Ekonomi dan Pengajian Melayu pada 1971.
Muhyiddin mulai berkarier sebagai Penolong Sekretaris Pemerintahan Johor (1970) kemudian Penolong Pegawai Daerah Muar (1974).
Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Menteri Besar Johor selama 10 tahun sebelum menteri selama pemerintahan Barisan Nasional.
Ia pernah menjabat di Kementerian Perdagangan Domestik dan Konsumerisme; Pertanian dan Industri Berbasis Agro; dan Perdagangan dan Industri Internasional.
Pengalaman sebagai pejabat umum dipakai Muhyiddin untuk terjun ke dunia korporat.
Karier politik Muhyiddin dimulai saat bergabung ke Organisasi Nasional Melayu Bersatu (OMNU) bagian Pagoh, Johor.
Dia bergabung dengan UMNO pada 1978 sebelum pindah ke Partai Pribumi Bersatu Malaysia pada 2016 dan menjadi presidennya.
UMNO adalah partai politik terbesar di Malaysia dan pendiri dari koalisi Barisan Nasional.
Muhyiddin dipilih menjadi Ketua Pemuda UMNO Bagian Pagoh pada 1976.
Dari situ karier politiknya terus berkembang saat ia dilantik menjadi Ketua Pemuda UMNO Malaysia pada 1982.
Pada 1985, Muhyiddin dipilih menjadi Anggota Majelis Tertinggi UMNO.
Muhyiddin juga pernah menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia di era pemerintahan PM Najib Tun Razak.
Muhyiddin menjabat sebagai Wakil PM mulai 2009 hingga 2015.
Muhyiddin juga mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) bersama Mahathir Mohamad.
Ia keluar dari UMNO setelah berselisih dengan mantan PM Najib Razak karena skandal keuangan 1MDB alias Skandal 1Malaysia Development Berhad.
Sebelumnya, Mahathir juga mencalonkan Muhyiddin Yassin sebagai suksesornya.
Dikutip dari Kompas.com, mantan Menteri Dalam Negeri itu sejauh ini telah didukung oleh koalisi politik yang terdiri dari Bersatu dan kubu oposisi Partai Islam Se-Malaysia (PAS) dan Barisan Nasional yang dimotori UMNO.
Jumlah dukungan Muhyiddin saat ini adalah 96 kursi.
Koalisi Muhyiddin disebut-sebut akan diberi nama Perikatan Nasional.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Ericssen)