Ngopi Pagi
FOKUS : Pada Akhirnya Bukan Virus Corona Si Pembunuh
Sebagian besar warga melakukan aksi membeli barang dalam jumlah besar sebagai antisipasi ketika wabah Virus Corona semakin meluas seperti di Wuhan
Penulis: galih permadi | Editor: galih permadi
Oleh Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
“Wong-wong lagi gragapan” seusai Presiden Jokowi mengumumkan dua warga Depok dinyatakan positif Virus Corona.
Panic Buying pun terjadi.
Sebagian besar warga melakukan aksi membeli barang dalam jumlah besar sebagai antisipasi ketika wabah Virus Corona semakin meluas seperti di Wuhan, China.
• Warung Jahe Rempah Mbah Jo Semarang Makin Laris Manis Gara-gara Virus Corona : Sampai Kemeng
• Tersipu saat Ditanya Malam Pertama, Kakek 103 Tahun yang Nikahi Gadis 30 Tahun Berikan Mahar Ini
• 1 Warga Kudus Suspect Corona Setelah Pulang dari Korsel, Diisolasi di RSUD Dr Loekmonohadi
• 2 Bule Rusia Kehabisan Uang Saku, Kapolsek Genuk Belikan Mie Rebus dan Sediakan Tempat Tidur
Masker menjadi paling banyak diburu.
Sampai-sampai langka di pasaran.
Kalaupun tersedia, harga melambung tinggi hingga 10 kali lipat.
Normalnya, per kotak masker N95 seharga Rp 200 ribu kini dijual Rp 2 juta.
Penjual nakal memanfaatkan kelangkaan masker ini.
Demi meraup keuntungan mereka menimbun barang lalu menjualnya dengan harga tinggi.
Langkah tepat yang dilakukan Polda Jateng menyisir oknum penimbun dan penjual masker di luar harga nalar.
Dua pelaku diduga penimbun masker yakni Ari Kurniawan (45), warga Kecamatan Semarang Timur dan Merriyati (24), warga Kecamatan Genuk, Kota Semarang, pun ditangkap.
Waspada boleh tapi masyarakat sepertinya perlu sosialisasi dan edukasi mengenai penggunaan masker sehingga tidak panik menghadapi Virus Corona.
Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong mengatakan virus corona tidak menular melalui udara tetapi melalui tetesan baik dari air liur, batuk, atau bersin dari penderita.
Selain itu, Virus Corona bisa ditularkan melalui kontak permukaan.