Wabah Virus Corona
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP: dr Agoes Ungkap Penanganan Terduga Corona di RSUP Kariadi
Sejak Presiden RI Joko Widodo mengumumkan sudah ada warga Indonesia yang terjangkit virus corona, pemerintah terus merapatkan barisan.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Catur waskito Edy
baik tidak ada demam, tidak batuk, bebas demam,
sudah dilakukan pemeriksaan di laboratorium yang penting sudah diambil sampelnya ya sudah itu dipulangkan.
Bagaimana cara dokter menenangkan yang menangani pasien suspect corona?
Jadi pasien yang datang ke sini (RSUP dr Kariadi-red) kan ada kekhawatiran, ketakutan akan tertular, sehingga kewajiban kami rumah sakit untuk menenangkan.
Kami menjelaskan dengan baik bahwa penularan itu terjadi ada sebabnya.
Jadi pasien yang datang ke rumah sakit itu ada ketakutan mereka, ketakutan akan tertular.
Pada saat datang ke rumah sakit, dokter yang melayani memberikan edukasi kepada pasien, sekaligus konseling.
Seperti menanyakan riwayat kontaknya, riwayat penyakitnya.
Hal itu sekaligus memberikan konseling kepada pasien. Sehingga pasien yang datang mengerti dan tenang.
Terkait sampel, kenapa sampel itu harus dikirim ke Litbangkes Jakarta?
Sekarang ini memang kebijakan pemerintah, memang menjadikan Litbangkes itu menjadi satu-satunya laboratorium yang memeriksa itu.
Istilahnya primer atau pembanding virusnya yang ada hanya di Litbangkes.
Primernya itu kan memang dari Amerika Serikat adanya hanya di situ, hanya Litbangkes saja yang ditunjuk menjadi satu-satunya laboratorium pemeriksaan untuk virus corona di Indonesia.
Sejak Januari hingga Februari, hari ini RSUP dr Kariadi itu sudah menangani berapa orang yang terduga corona secara keseluruhan?
Untuk datanya, kategori PDP (pasien dalam pengawasan) ada 18 orang termasuk yang meninggal beberapa waktu lalu itu.