Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Virus Corona Jadi Lebih Jinak? Ini Penjelasannya

"Karakter corona seperti ini pengalaman 2002, virus corona SARS, setelah setahun lewat berubah jadi seasonal flu."

KOMPAS.COM/Istimewa
Gambar mikroskop elektron pemindai menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (biru, merah muda dan ungu). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -Ada perubahan gejala terhadap orang yang terjangkit virus Covid-19.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto.

Menurut Yuri, pertama kali muncul di Provinsi Hubei, China, pada Desember 2019, orang yang terserang virus ini langsung menunjukkan gejala sakit berat, seperti demam tinggi, batuk, pilek, dan sesak napas.

Penghulu Ini Shock Berat Setelah Ijab Kabul Pengantin, Ternyata Pengantin Laki-laki adalah Wanita

Reaksi Tiara Idol saat Nama Pacarnya di Jember Disebut, Lantas Bagaimana Nasib Dul dan Azriel?

Ojol Vs Debt Collector Bentrok di Yogyakarta, Netizen: Maaf Ya Lur Pesanan Mie Gacoannya Agak Lama

1 Warga Kudus Suspect Corona Setelah Pulang dari Korsel, Diisolasi di RSUD Dr Loekmonohadi

Namun, belakangan ini, orang yang sudah dinyatakan positif Covid-19 hanya menunjukkan gejala sakit ringan.

"Tidak terlalu berat, panasnya tidak tinggi, batuk tidak terlalu kelihatan sekali, bahkan di beberapa laporan yang kita dapatkan ada yang asimtomatik, tidak menunjukkan gejala," kata Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Yuri mengatakan, hal ini terjadi karena virus Covid-19 yang masuk ke tubuh tidak bisa melakukan replikasi atau beranak pinak.

"Kalau dia bisa beranak pinak menjadi banyak, pasti orang itu akan panas.

Kalau itu ada di saluran pernapasan atas dalam jumlah yang banyak, pasti akan memacu terbentuknya lendir dan merangsang batuk," ujar Yuri.

"Begitu masuk ke saluran napas bawah, maka akan terjadi kegagalan pernapasan karena seluruhnya akan dilapisi oleh lendir, yang seakan-akan paru-parunya tenggelam," ucap dia.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini menduga, ada dua kemungkinan yang menyebabkan virus Covid-19 saat ini menjadi jinak.

Pertama, daya tahan tubuh masyarakat semakin baik sehingga virus sulit berkembang biak dalam tubuh.

Kedua, ada kemungkinan virus Covid-19 memang sudah semakin lemah.

Hal ini memang menjadi karakter virus corona.

"Karakter corona seperti ini pengalaman 2002, virus corona SARS, setelah setahun lewat berubah jadi seasonal flu, virus masih ada, tapi dampaknya adalah flu musiman seperti flu biasa.

Kemudian ada juga H1N1, awalnya angka kematian semula tinggi, tapi kemudian berubah jadi seasonal flu," kata dia. (*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved