Berita Pembunuhan
Kisah Pedih Seorang Ayah dari Bocah 6 Tahun yang Dibunuh Anak SMP, Inilah Permintaannya pada Polisi
Kartono ayah korban pembunuhan siswi SMP hanya bisa menahan kesedihan dan geram. Dia tidak habis pikir, kenapa putri kesayangannya jadi korban
Selain pelaku merupakan anak-anak, alasan pihak kepolisian karena ada asas praduga tidak bersalah.
"Ketiga, dalam pemeriksaan harus didampingi oleh orang tua baik kandung atau asuh."
"Keempat, penempatan tahanan tentu berbeda dengan tahanan orang dewasa," jelasnya.
Berubah Sejak Duduk di SMP
Ayah korban pembunuhan oleh gadis ABG di Sawah Besar, Kartono (40) mengaku tak curiga ketika anaknya APA (5) bermain bareng dengan pelaku NF (15).
Diceritakan Kartono, APA kerap bermain dengan adik NF saat ditinggal ibunda kerja.
Kartono dan sang istri percaya saja dan tak menaruh curiga ketika APA bermain bareng adik NF dan NF.
Kartono menilai, NF mempunyai karakter yang pendiam.
Karena itu juga, Kartono berprasangka baik sebab usia NF dan adiknya cukup jauh.
"Kalau akrab kan dia (APA) main sama adiknya (NF). Kalau enggak ada, dia enggak ajak main juga gitu, kalau ada ya main. Enggak melihat ada yang aneh, udah main biasa lama juga," ujar Kartono.
Kartono mengaku, tak menyangka anaknya meninggal dunia dengan cara yang tidak wajar.
"Saya enggak sangka, anak saya di situ sudah lama bertetangga. Sudah lama. Biasa (APA) main dengan adiknya umur 4 tahun," aku Kartono.
Perubahan drastis sikap pelaku
NF (15) gadis ABG yang membunuh anak berusia 6 tahun berinisial APA ternyata kerap mengurung diri di dalam kamarnya saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Sikap NF itu berbeda saat dirinya masih belajar di sekolah dasar.