Salah Satu yang Tertua di Salatiga, Potong Rambut Sinar Madura Pernah Jadi Langganan Walikota
Kala itu, pelanggannya juga banyak datang dari kalangan anggota TNI dan Polri yang berdinas di Kota Hati Beriman
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Musoffan (61) terlihat sibuk mencukur rambut seorang pelanggan yang datang ke kios Pangkas Rambut Sinar Madura miliknya, Senin (9/3/2020) pagi.
Meski usianya tidak lagi muda, kemampuannya dalam mengolah rambut konsumen patut diacungi jempol.
Terlebih saat itu, yang datang ialah seorang pelanggan lama, dia pun harus memberikan layanan prima.
• Gagal Rampok Mobil, Begal Jerat Leher Driver Grab Boyolali Pakai Kabel USB dan Tusuk Perut Sisi Kiri
• Sule Blak-blakan pada Raffi Ahmad soal Sikapnya pada Almarhumah Lina: Lebih Ingin membuktikan Sih. .
• Libur dan Cuti Bersama Ditambah 4 Hari, Ada 12 Hari Libur Berturut-turut di Bulan Mei 2020!
• Motor Terbakar Saat Diisi Bensin di SPBU Pamulang, Sambar Ertiga yang Sedang Dipamerkan
Berdiri sejak tahun 1980 Pangkas Rambut Sinar Madura yang berada di Komplek Terminal Tamansari, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga menjadi salah satu pangkas rambut tertua di Kota Salatiga.
Musoffan (61) atau lebih dikenal dengan nama Pak Tofan telah menekuni profesi sebagai tukang potong rambut sejak tahun 1975.
Pelanggannya pun bukan masyarakat biasa, Mantan Wali Kota Salatiga Soewarso (1996-2001) dan Totok Mintarto (2001-2007) adalah sebagian nama yang pernah merasakan keluwesan tangannya dalam memangkas rambut.
Pak Tofan mengatakan kemampuannya dalam mencukur rambut didapat dari turun temurun.
Sebelum membuka kios pangkas rambut di Terminal Tamansari Salatiga sekitar tahun 1980 dia pernah bekerja sebagai tukang cukur di Kota Semarang.
"Saya dulu awalnya ikut orang Madura buka jasa potong rambut di daerah Gajah Raya Semarang sampai tahun 1979.
Kemudian tahun 1980 baru membuka lapak sendiri di Salatiga," terangnya kepada Tribunjateng.com, di Kiosnya No 24, Komplek Taman Sari, Salatiga, Senin (9/3/2020)
Menurutnya orang asli Madura itu, dalam menjalankan bisnis sebagai tukang potong rambut tidak ada rahasia khusus.
Untuk menjaga eksistensi sampai sekarang dia berusaha selalu ramah melayani pelanggan dan menganggap mereka yang datang selayaknya saudara sendiri.
Dia bercerita, dalam proses mencukur rambut baik itu pejabat maupun orang biasa juga diberikan perlakuan sama.
Salah satu kunci jasa potong rambut miliknya bertahan hingga saat ini ialah mencoba menghafal model potongan para pelanggan.
"Tidak ada rahasia khusus, cara potong rambut disini tidak berbeda dengan tempat potong Madura lainnya.
