Berita Kudus
Warga Berebut Berkah dari Gabungan 51 Mata Air di Kirab Banyu Panguripan Masjid AlAqsha Menara Kudus
Muyasaroh berharap, mengonsumsi air yang dipercaya membawa berkah tersebut dapat memperlancar kuliah sehingga dia cepat lulus.
Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS -- Muyasaroh (19) bersama dua teman kampusnya, Fatimatus Sabila (19) dan Putri Dewi Lestari (18), ikut berebut banyu panguripan yang dibagikan dalam acara Perayaan Ta'sis Masjid Menara di Masjid Al Aqsha Menara Kudus, Rabu (11/3).
Muyasaroh berharap, mengonsumsi air yang dipercaya membawa berkah tersebut dapat memperlancar kuliah sehingga dia cepat lulus.
"Saya ingin cepat lulus dan lancar kuliahnya," jelas Muyasaroh, mahasiswi Fakultas Pengembangan Masyarakat Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus itu.
Lain lagi alasan Putri Dewi Lestari.
Putri berharap, mengonsumsi air dari 51 sumber mata air tersebut membuat keluarganya berlimpah berkah.
"Harapan saya, tentu yang terbaik buat keluarga," jelas dia.
Malam sebelum dibagikan, Banyu Panguripan yang disimpan di beberapa gentong raksasa itu didoakan.
Panitia menggelar 19 khataman Alquran.
Keesokan hari, banyu panguripan dikirab dari Alun-alun Simpang Tujuh menuju Masjid Al Aqsa Menara.
• Kronologi Pengendara Motor Marah Ditilang, Pria Ini Serang Polisi hingga Akhirnya Tewas Ditembak
• Ini Hasil Autopsi Intan Anjani Bee Mayat Bertato Burung Hantu, Polisi: Korban Dibunuh di Tempat Lain
• Pertemuan Maia Estianty dengan Ahmad Dhani Berlanjut di Rumah Dhani, Dimana Mulan Jameela?
Gentong-gentong tersebut dibawa menggunakan gerobak sebelum akhirnya dibagikan kepada warga yang telah menunggu.
"Saya tertarik ikut prosesi kirab karena penasaran.
Dulu, waktu saya kecil, tradisi ini tidak ada," ungkap Didik Widodo (47), warga yang turut serta dalam Kirab Banyu Panguripan.
Kirab penyatuan air dari berbagai sumber mata air ini memang baru digelar mulai 2019.
Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), KH Em Nadjib Hassan menjelaskan, Kirab Banyu Penguripan merupakan bagian dari strategi dakwah kanjeng Sunan Kudus, Sayyid Jafar Shadiq.
Banyu penguripan merupakan gabungan dari 51 sumber mata air dari 48 belik yang tersebar di Kabupaten Kudus,
Ditambah satu sumber air dari Sunan Kudus, satu sumber air dari Sunan Muria dan satu sumber air dari Sunan Kalijaga.
"Sebenarnya, tidak hanya 51 mata air, ada 12 mata air lain yang mau digabung dalam kirab tetapi tidak bisa ikut karena belum memiliki gentong besar," ujar dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus, Samani Intakoris menjelaskan, air yang dikumpulkan tersebut merupakan simbol persatuan yang bisa memperkokoh umat.
Hal ini juga bisa menggambarkan sikap toleransi yang diajarkan Sunan Kudus.
"Air ini bisa menjadi sumber dakwah dan peran sosial untuk masyarakat menjaganya, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan," jelas dia.
Ta'sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus digelar Selasa (10/3) hingga Jumat (13/3).
Dalam acara ini juga dimeriahkan festival kuliner yang menyajikan beragam menu makanan jadul. (raf)