Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

IHSG Hari Ini

IHSG hari ini Bursa Rontok Pandemi Virus Corona Seret IHSG Anjlok hingga 5,01%

Kabar IHSG Hari Ini bagaimana? Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun semakin dalam. IHSG tercukur hingga 5,01 persen ke posisi 4.895,74

KONTAN/Carolus Agus Waluyo
Ilustrasi 

Melalui surat bernomor S-274/PM.21/2020, OJK memerintahkan kepada BEI menghentikan kegiatan perdagangan saham bila IHSG berada dalam tekanan.

Rinciannya, bila IHSG turun 5 persen dalam sehari, BEI diperintahkan menghentikan perdagangan selama 30 menit. Aturan itu mulai berlaku pada perdagangan Rabu (11/3), sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Sementara bila IHSG turun hingga 10 persen atau turun melebihi 15 persen, BEI harus segera menerapkan protokol krisis yang dimiliki, sesuai SK Direksi BEI nomor Kep-00366/BEI/05-2012 mengenai Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Dalam Kondisi Darurat.

Berdasarkan keterangan OJK, protokol krisis yang dimaksud adalah apabila IHSG tetap mengalami penurunan hingga mencapai lebih dari 15 persen setelah trading halt dilakukan, BEI akan memberlakukan trading suspend sampai akhir sesi perdagangan, atau lebih dari satu sesi perdagangan.

Langkah trading suspend dilakukan setelah mendapat persetujuan OJK. (Kontan/Nur Qolbi/Benedicta Prima/Ika Puspitasari)

Pasar Cepat Merespon

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fakhri Hilmi menyebut, anjloknya IHSG tidak terjadi pada perdagangan kemarin. Kondisi itu sudah terjadi sejak beberapa waktu belakangan.

Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada warga Indonesia yang positif terpapar virus corona, IHSG langsung mengalami penurunan. Informasi itu cepat direspons oleh pasar.

Menurut dia, kondisi tidak menguntungkan itu terus terjadi. IHSG sempat mengalami naik turun pasca pengumuman adanya dua WNI yang positif terkena corona.

Kemudian, setelah adanya kabar satu orang meninggal karena corona, IHSG kembali anjlok. "Informasi spesifik (corona-Red) di Indonesia membuat pasar tertekan," jelasnya.

Selain wabah corona, Fakhri berujar, ada beberapa sentimen pasar modal dunia yang membuat IHSG terjun bebas 16,37 persen dalam sebulan terakhir.

Di antaranya adalah perang harga minyak antara OPEC+ (OPEC dan sekutunya) dan Rusia. Akibatnya harga minyak dunia sempat menyentuh level 30 dollar AS/barrel. Sentimen lain adalah keputusan AS menurunkan suku bunga untuk menangkal krisis yang nyatanya tidak berhasil.

"Isu corona belum ada yang bisa mengatakan dalam 2 bulan, setahun, sekarang enggak ada yang yakin (bisa selesai-Red). Tapi ada secercah harapan, di Wuhan sudah mulai berkurang. Indonesia sudah 34 pasien corona, ini yang membuat seperti ini (pasar saham bergejolak-Red)," tuturnya.

Untuk menjaga kondisi pasar tetap baik, OJK mengeluarkan berbagai kebijakan. Otoritas mengizinkan semua emiten atau perusahaan publik melakukan pembelian kembali (buyback) saham tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Aturan itu sebagai upaya memberikan stimulus perekonomian dan mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan. (Tribunnews/Dodi Esvandi)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved