Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

24 Kapal Pesiar Akan Bersandar di Semarang, Wali Kota Hendi : Mohon dari Jauh Hari Ini Ditolak

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, meminta agar tidak memaksakan kehadiran 24 kapal pesiar yang rencananya akan datang dan bersandar di Kota Semaran

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, meminta agar tidak memaksakan kehadiran 24 kapal pesiar yang rencananya akan datang dan bersandar di Kota Semarang.

Hendi, sapaan akrabnya, mengaku sudah berkomunikasi terkait hal ini dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Mas dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait hal tersebut.

"Mohon dari jauh hari ini ditolak saja supaya mereka tidak merencanakan rute atau jadwal mereka bersandar atau berlabuh.

Wanita Ini Nikahi 5 Pria Bersaudara, Tidur Bersama di Satu Tempat: Awalnya Saya Agak Canggung

Ini Gejala Virus Corona dari Hari ke-1 Sampai 9, Awalnya Cuma Sakit Tenggorokan

BREAKING NEWS: Ganjar Umumkan Sekolah Seluruh Jateng Libur Dua Minggu

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Kecelakaan Pickup Bawa 40 Penumpang di Wonosobo, 1 Tewas

Itu sudah kami tegas katakan begitu," kata Hendi saat press conference antisipasi penyebaran virus corona, di Balai Kota Semarang, Minggu (15/3/2020) siang.

Kebijakan Pemerintah Kota Semarang terkait kedatangan kapal pesiar, menurut Hendi, sudah jelas.

Seperti Kapal Viking Sun yang datang beberapa waktu lalu, pihaknya bersepakat kapal Viking Sun tidak bersandar lantaran situasi gaduh dan masyarakst belum paham tentang corona.

"Rapat kedua tentang Kapal Albatros, kami sudah menyampaikan kepada Sekda Provinsi.

Kalau yakin dan percaya dengan profesionalismenya kantor pelabuhan monggo.

Tapi, saya memberikan masukan kalau ada kegaduhan mohon tidak bersandar.

Albatros belum sampai, tiba-tiba Colombus.

Colombus sudah jelas Surabaya menolak, tapi ternyata kebijakan rapat menerima.

Kami ikuti meskipun kami sudah mengusulkan (tidak)," paparnya.

Dia meminta, terkait rencana kehadiran 24 kapal pesiar agar tidak memaksakan untuk bersandar.

Dalam kesempatan ini, Hendi menegaskan Pemkot Semarang membentuk gugus tugas mengantisipasi penyebaran virus corona (covid-19).

Gugus tugas ini akan terus memastikan masyarakat Kota Semarang mendapatkan pelayanan yang baik, cepat, dan nyaman terkait isu corona.

Gugus tugas ini akan bekerja mulai hari Minggu ini.

Sosialisasi kepada masyarakat terkait virus corona harus terus dilakukan.

Gugus tugas akan meminta kepada pemerintah kecamatan untuk melakukan pendataan warga yang punya histori perjalanan ke luar negeri atau wilayah yang pernah terjangkit virus corona.

"Salah satu tugas dari satuan gugus tugas adalah koordinasi dan melakukan history tracking.

Sifatnya rahasia supaya warga tidak panik.

Mereka kami pantau dan awasi supaya tidak ada indikasi penyebaran yang tidak terkontrol," paparnya saat press conference di Balai Kota Semarang, Minggu siang.

Dikatakan Hendi, sapaan akrabnya, Semarang belum sampai status luar biasa (SLB).

Pihaknya meminta masyarakat melaksanakan aktivitas seperti biasa.

"Hanya kata kuncinya meminimalkan mereka berinteraksi secara langsung.

Kami waspada tapi kami harap masyarakat tidak panik yang kemudian menutup semua aktivitas.

Kami ingin kota ini bisa berjalan seperi biasa dalam kondisi normal," kata Hendi.

Mengantisipasi penyebaran virus corona, Pemkot Semarang juga meminta siswa TK, SD, SMP untuk belajar di rumah mulai 16 hingga 29 Maret 2020.

Namun, guru dan tenaga kependidikan tetap masuk melakukan pembersihan sekolah.

"Bangku, meja, papan tulis, dan tempat yang sering dipegang anak-anak, dibersihkan memakai byclin dicampur air dengan perbandingan 1:9," katanya

Berikutnya, Pemkot juga meminta masyarakat yang bergerak di sektor pariwisata seperti mal, hotel atau tempat wisata agar menyiapkan handsanitizer dan menempatkan petugas untuk mengukur suhu tubuh pengunjung atau pelanggan.

Pemerintah Kota Semarang juga menyepakati penundaan atau pembatasan kegiatan yang sifatnya menghadirkan kerumunan.

Car Free Day sudah diberhentikan sementara.

Semarang Night Carnival yang seharusnya digelar pada 30 Maeet 2020 ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Untuk bidang transportasi, Pemkot Semarang meminta bus Trans Semarang agar dibersihkan sebelum dan sesudah beroperasi.

Kebijakan serupa juga berlaku bagi kendaraan umum milik pribadi atau swasta.

"Gantungan tangan, pegangan pintu, dan kursi harus selalu dibersihkan," sebutnya.

Pihak perbankan juga diminta menyediakan hand sanitizer di dalam ATM.

Begitu juga perkantoran yang menerapkan presensi karyawan menggunakan finger print diminta untuk menyediakan hand sanitizer. (eyf)

PT KAI Pemeriksa Suhu Tubuh Calon Penumpang, di Atas 38 Derajat Celcius Tak Boleh Naik Kereta

BREAKING NEWS: Lagi, Dua Pasien di Jateng Positif Corona

Ini Sisi Positif Mewabahnya Virus Corona Versi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki

Mewabahnya Virus Corona, Pemkab Banyumas Sediakan Mobil Tangki Cuci Tangan di Gor Satria Purwokerto

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved