Ernest Prakasa Jawab Penilaian Netizen Soal Meira Anastasia Makin Tomboi

Istri Dinilai Makin Tomboi, Ini Jawaban Ernest Prakasa

TRIBUNJATENG.COM- Istri komika Ernest Prakasa, Meira Anastasia, dinilai semakin tomboi.

Ernest Prakasa pun menanggapi cuitan dari pengguna Twitter tersebut.

"Kak Ernest Prakasa, mau nanya, kalau kak Meira Anastasia kenapa semakin tomboi?

Padahal aku lihat foto kak Meira jaman dulu rambut masih panjang, cantik banget loh.

Tapi sekarang juga cantik,apalagi suara kak Meira itu lembut banget," cuit pengguna Twitter yang dibalas oleh Ernest Prakasa, Sabtu (14/3/2020).

Ernest Prakasa tak mempermasalahkan penampilan istrinya yang semakin tomboi.

Ernest menghargai pilihan Meira Anastasia.

"Dia bahagia seperti itu. Dan Meira versi terbaik adalah versi dia bahagia. Semoga kamu pun bisa bahagia dengan mengikuti pilihan-pilihanmu sendiri ya," balas Ernest Prakasa.

Meira Tulis Novel Saat Ia Disebut Tak Cantik

Buku Imperfect karangan Meira Anastasia merupakan curhatan Meira sebagai istri seorang figur publik.

 Tak banyak orang tau, saat Meira menulis soal Imperfect, rupanya hal itu dilatarbelakangi hinaan fisik.

Meira Anastasia disebut sebagai perempuan yang tak cantik dan beruntung bisa mendapatkan Ernest Prakasa

Berikut curhatan lengkap Meira:

“Ternyata, orang cakep belum tentu istrinya cantik!”

JLEB!

Komentar di Instagram suamiku (@ernestprakasa) di atas adalah kalimat yang akan kuingat seumur hidup.

Ternyata menjadi istri seorang public figure itu berat ya, karena sepertinya aku harus memenuhi ekspektasi netizen. #nangisdipojokan

Rambut pendek, kulit gelap, jarang pakai makeup, juga bentuk badan dan payudara yang tidak ideal lagi setelah melahirkan dua anak, semakin memperberat jalanku untuk berdamai dengan diri sendiri.

Tetapi, jalan yang berat bukan berarti mustahil.
Hanya saja butuh waktu dan kesabaran karena prosesnya lama dan sama sekali tidak mulus.

Yah, samalah seperti kulitku. #storyofmylife

Menulis buku ini membuatku harus membuka kembali banyak luka.
Tetapi dengan mengakui luka, aku jadi bisa belajar bagaimana mengatasinya. Juga belajar menjadi lebih kuat lagi.

Buku ini bukanlah buku motivasi, melainkan kumpulan cerita seorang perempuan, istri, sekaligus ibu yang sedang berjuang agar bisa mengatakan kepada diri sendiri:

Aku tidak sempurna, tapi tidak apa-apa. Karena aku bahagia," curhatnya yang Tribunjateng.com kutip dari laman www.goodreads.com. (tribunjateng.com/jen)