Wabah Virus Corona
BERITA LENGKAP: Pasien Asal Demak Diduga Suspek Corona Melarikan Diri Diisolasi di RSUD Kudus
Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus (DKK) dibuat sibuk oleh seorang pasien yang diduga suspect corona, yang kini tidak diketahui keberadaanya.
Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS -- Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus (DKK) dibuat sibuk oleh seorang pasien yang diduga suspect corona, yang kini tidak diketahui keberadaanya.
Hal itu bermula saat pasien memeriksakan diri ke RS Mardi Rahayu Kudus pada pukul 19.00 WIB. Oleh dokter, karena pasien memiliki gejala sakit corona, maka direkomendasikan rujukan ke RSUD Loekmonohadi Kudus.
Namun pasien tidak mau dirujuk, dan selanjutnya memilih untuk pulang.
Juru bicara RS Mardi Rahayu, dr.Yuliana Wara, mengatakan, telah menerima pasien tersebut di ruang instalasi gawat darurat (IGD) sekitar pukul 19.00, hari Minggu (15/3).
"Setelah dijelaskan bahwa diduga (suspek) COVID-19 dan perlu dirujuk ke Ruang Isolasi RSUD Kudus, pasien menolak dan memaksa meninggalkan rumah sakit," ujar dia.
Informasi identitas pasien sudah dilaporkan ke Satgas COVID-19 Kudus agar dapat segera ditindaklanjuti bersama aparat pemerintah setempat
Apalagi kondisi pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan 14 hari sebelumnya berangkat umrah dan Australia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Joko Dwi Putranto, mengatakan, telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Demak untuk mencari keberadaan pasien tersebut, karena merupakan warga Kabupaten Demak.
"Ya ini kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Demak untuk menjemput pasien, tapi sampai sekarang tim belum ketemu pasien," jelas dia, saat rapat koordinasi kebijakan strategis menghadapi virus corona di Command Centre, Senin (16/3).
Menurutnya, selama belum diperbolehkan pulang maka pasien tidak bisa mengambil keputusannya sendiri.
Sehingga sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, pasien harus diperiksa lebih lanjut ke RSUD Dr Loekmonohadi Kudus.
"Harus dipastikan dulu, apakah pasien itu positif atau tidak. Sebab, gejala yang dialami pasien itu mirip sekali dengan gejala virus corona yakni batuk disertai demam," ungkapnya.
"Memang gejalanya ada kecenderungan ke arah sana," imbuhnya.
Terpisah, Tim Informasi Penanganan Covid-19 DKK Kudus, Nasiban, menjelaskan, jika pasien yang diduga memiliki gejala mirip virus corona itu tak bisa dimasukkan ke ruang isolasi.
Sebab, pihak keluarga telah menyampaikan bila yang bersangkutan sudah pulang ke Jakarta.